Virus Corona
Ungkit Korsel, Pakar Kesehatan Ungkap Potensi Gelombang 2 Corona di New Normal: Bisa Lebih Berat
Pakar kesehatan paru memperingatkan agar disiplin di dalam era new normal yang berpotensi membawa gelombang 2 Covid-19.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tinggal di Jakarta yang merupakan pusat penyebaran Covid-19, Faisal mengatakan dirinya masih melihat banyak orang tidak memakai masker.
"Tadi saya keluar siang tadi saya lihat banyak orang enggak pakai masker," terangnya.
• Ganjar Tegaskan Tak Ada Acuan Waktu Kapan New Normal Jateng Dimulai: Ukurannya Seberapa Turun Kurva
Faisal mengatakan meskipun mereka yang muda memang memiliki risiko kecil sakit karena Covid-19 tapi mereka justru sangat berpotensi menularkan kepada orang-orang yang berisiko seperti orang tua dan sakit.
"Memang muda-muda, kita tahu Covid ini kan lebih banyak memberikan bahaya atau memberikan sakit kepada orang yang di atas umur 60 tahun, orang dengan penyakit-penyakit penyerta," ujarnya.
"Orang-orang muda memang relatif lebih aman."
"Tetapi orang-orang muda ini punya risiko menularkan."
Faisal mengatakan apabila mereka golongan muda tetap abai terhadap bahaya pandemi Covid-19, potensi mereka menjadi orang tanpa gejala (OTG) yang menularkan orang lain semakin besar.
"Kalau dia tidak menjaga diri, dia terkena, dia mungkin OTG," ucapnya.
Pemerintah Harus Cepat Evaluasi
Terakhir Faisal memberikan pesan kepada pemerintah dan masyarakat.
Untuk masyarakat, Faisal mengingatkan kembali betapa pentingnya melaksanakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan hingga menjaga jarak.
Kemudian untuk pemerintah Faisal meminta agar pemerintah terus memantau dengan cepat dan sergap terkait perkembangan pandemi Covid-19.
"Untuk pemerintah kita minta ada pengawasan atau evaluasi yang tepat dan cepat," kata dia.
"Artinya jangan dibiarkan berlama-lama, kita tahu masa inkubasi Covid antara 2 sampai 14 hari."
Faisal meminta dalam kurun waktu minggu pertama melakukan pelonggaran, sudah harus melakukan evaluasi kasus Covid-19.