Breaking News:

Virus Corona

Pihak Istana Ungkap akan Hati-hati dalam Penerapan New Normal: Belajar dari India dan Korea Selatan

Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul mengatakan bahwa pemerintah juga belajar dari negara lain dalam menerapkan New Normal.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
channel Youtube Apa Kabar Indonesia tvOne
Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul mengatakan bahwa pemerintah juga belajar dari negara lain dalam menerapkan New Normal. Hal itu disampaikan Dany Amrul melalui Apa Kabar Indonesia tvOne pda Senin (1/6/2020). 

Pandu mengatakan seharusnya pemerintah fokus pada masalah kesehatan terlebih dahulu.

"Harus kesehatan dulu karena yang mengindikasikan kesehatan, melakukan pembatasan sosial demi kesehatan bukan demi ekonomi, ekonomi bisa nunggu."

"Kalau mereka mau lebih cepat, bantu kesehatan supaya terwujud baru mereka bisa jalan," kata dia.

Pasalnya jika banyak orang sakit, kegiatan ekonomi juga tak akan berjalan.

"Kalau masyarakatnya sakit siapa yang mau beli, kalau masyarakat sakit siapa yang kerja," sambung dia.

Pandu baru setuju penerapan New Normal dilangsungkan jika indikator kesehatan untuk menerapkan tatanan hidup baru sudah benar-benar terpenuhi.

"Kalau indikator kesehatannya sudah terpenuhi baru itu saat yang tepat. Boleh saja direncanakan, boleh. Tetapi kan implementasinya tunggu dulu sampai indikator kesehatannya terpenuhi," tandasnya.

 Masih Mengkaji New Normal Sektor Pendidikan, Menko PMK Muhadjir: Salah Kelola Bisa Jadi Kluster Baru

Lihat videonya mulai menit ke-00:50:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
JokowiNew NormalKantor Staf Presiden (KSP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved