Virus Corona
Jokowi Putuskan The New Normal Mulai 1 Juni, Pengamat dari Trisakti: Terlalu Berani sampai ke Sana
Pengamat Kebijakan Publik, Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai penerapan The New Normal terlalu terburu-buru.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Kebijakan Publik, Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai penerapan The New Normal terlalu terburu-buru.
Sedangkan The New Normal diputuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mulai diterapkan pada Senin (1/6/2020).
Seharusnya kebijakan itu benar-benar dilakukan dengan hati-hati.

• Pemkot Bekasi Siap Terapkan New Normal setelah PSBB Berakhir 29 Mei, Apa Saja Aturannya?
Hal itu disampaikan Trubus Rahadiansyah saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Selasa (27/5/2020).
"Menurut saya ini kalau mau dilaksanakan, tanggal 5 sebagai prediksi seperti yang direncanakan tentu ini menurut saya harus hati-hati."
"Ini terlalu berani lah untuk sampai ke sana," ujar Trubus.
Padahal penyebaran Covid-19 terhitung masih tinggi.
"Terlalu berani untuk sampai ke sana, karena kan penyebaran Covidnya sekarang masih tinggi," imbuhnya.
Menurutnya perlu aturan yang detail dalam penerapan The New Normal.
Apalagi di pusat-pusat keramaian seperti mall.
"Kalau misalnya kita belum mempersiapkan secara matang, artinya secara detail misalnya di mal ini aturan-aturan secara jelas, secara rinci misalnya itu kan nanti malah menimbulkan kerumunan."
"Orang akan mengantri misalnya untuk membayar saja harus mengantri," ujarnya.
• Jokowi Instruksikan New Normal, Soroti Jawa Timur yang Masih Tinggi Penyebaran Virus Corona
Terkait The New Normal akan tetap melibatkan TNI dan Polri, menurutnya hal itu tetap sulit dilaksanakan.
Pasalnya tataran The New Normal berkaitan dengan kesadaran masyarakat.
"Kalau misalnya dengan penjagaan yang ketat, kemudian protokol tetapi persoalannya kan di tataran itu kesadaran masyarakat."