Viral Medsos
Terungkap Motif Perundungan Bocah Penjual Jalangkote, Berawal dari Ungkapan 'Jagoan Daerah Ma'rang'
Melalui pemeriksaan kepolisian, para pelaku perundungan anak penjual jalangkote membeberkan alasan perbuatan mereka.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
Selain itu, uang hasil penjualan juga dibuat berbelanja.
Dahlia menuturkan saat ini anak ketiganya baru berusia satu bulan.
Ia menyebutkan tidak pernah menyuruh RL berjualan.
• Bertemu Gubernur Sulsel, Bocah Penjual Jalangkote Korban Bully Ini Diberi Sejumlah Hadiah
"Keinginan sendiri," kata Dahlia.
Dahlia mengaku sempat khawatir karena RL pernah diganggu sebelumnya saat berjualan.
Ia pun sempat menasihati anak keduanya ini agar tidak usah berjualan.
"Itu kalau ada yang tanya bilang anak ada yang ganggu, jangan pergi jual," tutur ibu tiga anak tersebut.
Namun RL justru menangis dan bersikeras ingin berjualan.
Ia beralasan nanti tidak dapat memberikan uang untuk sang ibu.
"Jadi biasa pergi jual tanpa sepengetahuan saya, karena ia bilang nanti tidak ada uang yang dikasih kalau tidak pergi jualan," tutur Dahlia.
Selain jalangkote, RL juga biasanya menjajakan kue putu pada pagi hari sebelum berangkat sekolah.
Hasil jualan tersebut sebagian disisihkan untuk ibunya dan sisanya dipakai sebagai uang saku.
Dahlia mengungkapkan suatu ketika RL tampak berbeda saat pulang berjualan.
Sesampainya di rumah, RL langsung menciumi adiknya sambil meminta maaf.
Sang ibu tidak menduga RL baru saja menjadi korban perundungan yang kemudian menjadi viral tersebut.