Virus Corona
Sebut Adanya Kemarahan Jokowi, Pakar Epidemiologi: Sudah Rakyat Menderita, PSBB Tak Dimonitoring
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengungkap kegaluan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penanganan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Karena kesal melihat situasi kok enggak turun-turun?," sambungnya.
Selain korban yang makin bertambah, Virus Corona disebuntnya juga menyebabkan masyarakat menderita.
Kondisi itu semakin diperburuk dengan penerapan PSBB yang tak dibarengi dengan monitoring serta evaluasi yang memadai.
"Sudah rakyat menderita tapi PSBB tidak dimonitoring, tidak dievaluasi," ucap Pandu.
"Ini yang menjadi galau sebagai seorang pemimpin harus kayak gitu, tapi kan tidak hanya marah," tukasnya.
• Kritik Pemerintahan Jokowi, Refly Harun Kembali Ungkit soal RUU KPK: Ingin Bungkam Pengkritik
Lantas, ia berharap semua target yang diberikan Jokowi bisa terealisasi.
Karena itu, menurutnya menjadi tugas semua warga untuk bisa mewujudkan target berakhirnya Virus Corona di Indonesia.
"Nah ini menurut saya harus juga dipastikan semua berjalan sesuai dengan rencana," ucap Pandu.
"Kalau itu Mei harus turun, Juni harus benar-benar turun dan Juli kita baru bisa melepaskan."
"Itu kan target waktu yang sudah ditetapkan oleh presiden, tinggal kita semua bagaimana mewujudkannya," tandasnya.
Simak video berikut ini menit ke-5.46:
Prediksi Jokowi
Di sisi lain, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa protokol kesehatan Virus Corona (Covid-19) terus dijalankan hingga ditemukan vaksin.
Hal tersebut Jokowi ungkapkan melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Minggu (10/5/2020).
Jokowi mualnya menyebutkan bahwa angka penyebaran Covid-19 diprediksi akan mengalami penurunan pada bulan Juli mendatang.
• Eucalyptus, Produk Antivirus Corona yang Diluncurkan Kementan, Bisa Bunuh Virus Covid-19?