Virus Corona
Sebut Adanya Kemarahan Jokowi, Pakar Epidemiologi: Sudah Rakyat Menderita, PSBB Tak Dimonitoring
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengungkap kegaluan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penanganan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kendati demikian, menurut pandangan ahli penurunan angka penyebaran bukan mejadi acuan bawah Virus Corona akan hilang.
Mengingat, Virus Corona tergolong mudah dalam cara penularan.
Apalagi, hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang efektif menyembuhkan atau menangkal Virus Corona.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menuruti imbauan dari pemerintah.
"Beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai, atau langsung nol," ujar jokowi.
"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, atau naik sedikit lagi, dan turun lagi, dan seterusnya," imbuhnya.
"Artinya sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid untuk beberapa waktu ke depan," jelasnya.
• 7 Negara yang Berhasil Melalui Puncak Pandemi Virus Corona: Italia, Amerika, hingga Korea Selatan
Tak berhenti di situ saja, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia beruntung tidak menerapkan lockdown.
Bukan tanpa sebab, hal itu tentu agar roda perekonomian tetap berputar.
Selain itu juga supaya masyarakat Indonesia tetap bisa menjalankan aktivitas normal meski harus tetap mematuhi imbauan yang berlaku.
"Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah," kata Jokowi.
"Tapi juga ingin roda perekonimain tetap berjalan, masyarakat tetap beraktivitas secara terbatas, harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan," imbuhnya. (TribunWow.com)