Breaking News:

Virus Corona

Kasus Corona Berpusat di Pulau Jawa, Jokowi Minta 2 Minggu sebelum Lebaran untuk Penanganan Maksimal

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Corona berpusat di Pulau Jawa. Tegaskan 2 minggu dilakukan penanganan maksimal.

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Corona berpusat di Pulau Jawa. Tegaskan 2 minggu dilakukan penanganan maksimal. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Virus Corona di Indonesia berpusat di Pulau Jawa.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan bahwa kasus Corona di Pulau Jawa mencapai 70 persen dari keseluruhan penyebaran di Indonesia.

Tidak hanya itu, jumlah kematian tertinggi juga berada di Pulau Jawa, yakni mencapai 82 persen.

Kepastian tersebut didapat berdasarkan data dari gugus tugas penanganan Virus Corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas kabinet, Selasa (12/5/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas kabinet, Selasa (12/5/2020). (YouTube Sekretariat Presiden)

Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Melihat kondisi seperti itu, Jokowi menegaskan bahwa penanganan Virus Corona di Pulau Jawa harus lebih ditingkatkan.

Menurut Jokowi, waktu dua minggu sebelum lebaran bisa dimanfaatkan dengan baik.

Terlebih saat ini didukung dengan aturan larangan mudik yang tentunya bisa membantu untuk mengatasi penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Bogor, yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).

"Berdasarkan data gugus tugas 70 persen kasus positif itu ada di Pulau Jawa, demikian juga dengan angka tertinggi kematian 82 persen juga ada di Jawa, itu saya minta gugus tugas untuk memastikan pengendalian Covid di lima provinsi Pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif," ujar Jokowi.

"Terutama dalam waktu 2 minggu ke depan ini, kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," jelasnya.

Respons Dampak Virus Corona, Pemerintah Saat Ini Tengah Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional

Sementara itu terkait dengan kelonggaran PSBB, Jokowi meminta semua pihak untuk hati-hati dan jangan gegabah.

Seperti yang diketahui, wacana untuk memberikan kelonggaran PSBB sudah terdengar beberapa waktu terakhir.

Namun, Jokowi tetap mewanti-wanti untuk mempertimbangkan dengan matang semua keputusan yang diambil, termasuk terkait pelonggaran PSBB.

"Kemudian yang terakhir mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa semuanya didasarkan pada data-data lapangan pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar," kata Jokowi.

"Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB ini," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 4.22

Ahli Epidemiologi Meyakini Target Jokowi Kurva Corona Turun Bulan Mei

Ahli Epidemiologi Pandu Riono meyakini target dari Jokowi soal penanganan penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi menargetkan kurva penyebaran Virus Corona mengalami penurunan di bulan Mei atau akhir Mei 2020.

Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono juga optimis dengan apa yang sudah ditargetkan Jokowi, karena hal itu tentunya bukan main-main.

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (10/5/2020). Ia menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini dalam kondisi marah besar.
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (10/5/2020). Ia menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini dalam kondisi marah besar. (YouTube KompasTV)

Wacana Kelonggaran PSBB di Tengah Corona, Ahli Epidemiologi: Yang Mau Dilonggarkan Wilayah Mana?

Menurut Pandu, Jokowi tentunya akan mengerahkan segala cara untuk mencapai target tersebut.

Bahkan Pandu menyebut Jokowi bisa dikatakan sedang marah besar menghadapi situasi Virus Corona yang masih terus mengalami peningkatan.

Ketika presiden sudah marah maka bawahannya tentu akan berkerja lebih keras lagi.

"Seharusnya bisa, itu 'kan perintah," ujar Pandu.

"Itu kan perintah orang marah. Presiden marah, ya dibawa ke kita semua termasuk saya juga," jelasnya.

"Harus diturunkan secepatnya dengan cara apapun," ungkap Pandu.

Pandu kemudian menyimpulkan pernyataan dari Jokowi yang akan melakukan apapun caranya untuk bisa menurunkan kurva penyebaran Covid-19 sebagai pertanda orang yang sedang geram dengan suatu permasalahan.

Terlebih menurut Pandu, Jokowi merupakan orang asli Jawa.

"Kalau orang Jawa sudah ngomong dengan cara apapun, itu artinya dia marah sekali," kata Pandu Riono.

"Karena kesal lihat situasi kok enggak turun-turun."

 Ridwan Kamil Sebut Kebijakan Budi Karya Lemahkan PSBB, Cerita Kades Positif Corona karena Pemudik

Lebih lanjut, Pandu menilai Jokowi tidak tega melihat rakyatnya menderita karena dampak Corona.

Karena seperti yang diketahui, banyak permasalahan yang diakibatkan oleh Covid-19 yang dirasakan langsung oleh rakyat, khususnya kalangan bawah.

"Sudah rakyat menderita, tapi PSBB-nya tidak di-monitoring, tidak dievaluasi," paparnya.

"Ini menjadi galau sebagai seorang pemimpin harus kayak gitu," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit 6.22

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Virus CoronaJokowiCovid-19Lebaran
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved