Polisi Ungkap Motif Pelaku Bunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Sempat Minta Tolong ke Kuburan

TRIBUNWOW.COM - Polisi ungkap motif pembunuhan sopir taksi online yang jenazahnya dibuang di Jalan Tol Jagorawi KM 30, Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menuturkan keterangannya di konferensi pers yang digelar pada Kamis (13/11/2025).

Menurut Wikha, sebelumnya memang sudah ada niatan untuk merampok dan menghabisi sopir taksi online oleh para pelaku yang berjumlah dua orang, yakni RS dan AH.

Adapun niat ini muncul karena desakan ekonomi yang dialami pelaku.

"Jadi memang sudah ada niat dari awal, kemudian dari pendalaman kemungkinan besar karena desakan ekonomi," ungkap Wikha, Kamis (13/11/2025), dikutip dari YouTube KompasTV.

Wikha juga menuturkan bahwa pelaku tidak memiliki pekerjaan, sehingga tidak mampu mencukupi kehidupan sehari-hari.

Menurut penuturan pihak polisi, pelaku baru kali pertama melakukan aksinya dan tidak terlibat dalam jaringan pencurian kendaraan.

Baca juga: Soal Ledakan di SMAN 72, Pakar Sebut Narasi Ekstremis di Medsos Bisa Jadi Cara Validasi Remaja

Kronologi Kasus

Dilansir oleh Tribunnews, pada Senin (10/11/2025) pelaku RS dan AH memesan taksi online di daerah Depok dengan sudah merencanakan niat perampokan dan pembunuhan kepada sopir yang mereka dapati nantinya.

Mereka kemudian membunuh sopir taksi dan membuang jasadnya di pinggir Jalan Tol Jagorawi KM 30.

Sementara para pelaku segera melarikan diri dengan mobil korban ke luar wilayah Bogor, namun masih berada di wilayah Jawa Barat.

Kedua pelaku sempat berhenti di sebuah konter untuk menjual HP korban lalu juga mengisi bensin dan membeli e-Tol.

Nasib apes dialami keduanya karena mobil Toyota Avanza Veloz yang mereka curi tiba-tiba mogok di dekat Gerbang Tol Sentul Utara.

Keduanya akhirnya memanggil mobil towing dan dibawa ke sebuah bengkel di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.

RS dan AH kemudian memilih untuk kabur di wilayah Ciamis.

Mereka ditemukan polisi di kuburan daerah Ciamis guna meminta "perlindungan" dari makhluk gaib.