Virus Corona
Kasus Corona Berpusat di Pulau Jawa, Jokowi Minta 2 Minggu sebelum Lebaran untuk Penanganan Maksimal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Corona berpusat di Pulau Jawa. Tegaskan 2 minggu dilakukan penanganan maksimal.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Simak videonya mulai menit ke- 4.22
Ahli Epidemiologi Meyakini Target Jokowi Kurva Corona Turun Bulan Mei
Ahli Epidemiologi Pandu Riono meyakini target dari Jokowi soal penanganan penyebaran Virus Corona di Indonesia.
Sebelumnya, Jokowi menargetkan kurva penyebaran Virus Corona mengalami penurunan di bulan Mei atau akhir Mei 2020.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono juga optimis dengan apa yang sudah ditargetkan Jokowi, karena hal itu tentunya bukan main-main.

• Wacana Kelonggaran PSBB di Tengah Corona, Ahli Epidemiologi: Yang Mau Dilonggarkan Wilayah Mana?
Menurut Pandu, Jokowi tentunya akan mengerahkan segala cara untuk mencapai target tersebut.
Bahkan Pandu menyebut Jokowi bisa dikatakan sedang marah besar menghadapi situasi Virus Corona yang masih terus mengalami peningkatan.
Ketika presiden sudah marah maka bawahannya tentu akan berkerja lebih keras lagi.
"Seharusnya bisa, itu 'kan perintah," ujar Pandu.
"Itu kan perintah orang marah. Presiden marah, ya dibawa ke kita semua termasuk saya juga," jelasnya.
"Harus diturunkan secepatnya dengan cara apapun," ungkap Pandu.
Pandu kemudian menyimpulkan pernyataan dari Jokowi yang akan melakukan apapun caranya untuk bisa menurunkan kurva penyebaran Covid-19 sebagai pertanda orang yang sedang geram dengan suatu permasalahan.
Terlebih menurut Pandu, Jokowi merupakan orang asli Jawa.
"Kalau orang Jawa sudah ngomong dengan cara apapun, itu artinya dia marah sekali," kata Pandu Riono.
"Karena kesal lihat situasi kok enggak turun-turun."
• Ridwan Kamil Sebut Kebijakan Budi Karya Lemahkan PSBB, Cerita Kades Positif Corona karena Pemudik
Lebih lanjut, Pandu menilai Jokowi tidak tega melihat rakyatnya menderita karena dampak Corona.
Karena seperti yang diketahui, banyak permasalahan yang diakibatkan oleh Covid-19 yang dirasakan langsung oleh rakyat, khususnya kalangan bawah.
"Sudah rakyat menderita, tapi PSBB-nya tidak di-monitoring, tidak dievaluasi," paparnya.
"Ini menjadi galau sebagai seorang pemimpin harus kayak gitu," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit 6.22
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)