Virus Corona
Kasus Corona Berpusat di Pulau Jawa, Jokowi Minta 2 Minggu sebelum Lebaran untuk Penanganan Maksimal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Corona berpusat di Pulau Jawa. Tegaskan 2 minggu dilakukan penanganan maksimal.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Virus Corona di Indonesia berpusat di Pulau Jawa.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan bahwa kasus Corona di Pulau Jawa mencapai 70 persen dari keseluruhan penyebaran di Indonesia.
Tidak hanya itu, jumlah kematian tertinggi juga berada di Pulau Jawa, yakni mencapai 82 persen.
Kepastian tersebut didapat berdasarkan data dari gugus tugas penanganan Virus Corona.

• Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Melihat kondisi seperti itu, Jokowi menegaskan bahwa penanganan Virus Corona di Pulau Jawa harus lebih ditingkatkan.
Menurut Jokowi, waktu dua minggu sebelum lebaran bisa dimanfaatkan dengan baik.
Terlebih saat ini didukung dengan aturan larangan mudik yang tentunya bisa membantu untuk mengatasi penyebaran Covid-19.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Bogor, yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).
"Berdasarkan data gugus tugas 70 persen kasus positif itu ada di Pulau Jawa, demikian juga dengan angka tertinggi kematian 82 persen juga ada di Jawa, itu saya minta gugus tugas untuk memastikan pengendalian Covid di lima provinsi Pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif," ujar Jokowi.
"Terutama dalam waktu 2 minggu ke depan ini, kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," jelasnya.
• Respons Dampak Virus Corona, Pemerintah Saat Ini Tengah Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional
Sementara itu terkait dengan kelonggaran PSBB, Jokowi meminta semua pihak untuk hati-hati dan jangan gegabah.
Seperti yang diketahui, wacana untuk memberikan kelonggaran PSBB sudah terdengar beberapa waktu terakhir.
Namun, Jokowi tetap mewanti-wanti untuk mempertimbangkan dengan matang semua keputusan yang diambil, termasuk terkait pelonggaran PSBB.
"Kemudian yang terakhir mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa semuanya didasarkan pada data-data lapangan pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar," kata Jokowi.
"Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB ini," pungkasnya.