Virus Corona
Pengujian Spesimen PCR Corona Jauh dari Target, Jokowi: Saya Minta Segera Diselesaikan Minggu ini
Pengujian spesimen polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Virus Corona di Indonesia masih jauh dari kata target. Jokowi minta ditingkatkan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pengujian spesimen polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi Virus Corona di Indonesia masih jauh dari kata target.
Hal tersebut diakui sendiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diungkapkan dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (11/5/2020) yang dikutip dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan kemampuan pengujian spesimen PCR masih di angka 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari.

• Pemerintah Klaim Kasus Positif Corona di Jakarta Menurun, Benarkah Demikian? Cek Fakta dan Datanya
Jumlah tersebut, menurut Jokowi masih jauh dari target yang sudah direncanakan.
Jokowi sebelumnya menargetkan pengujian sampel PCR bisa sampai 10 ribu per harinya.
Itu artinya untuk saat ini masih setengah dari target yang ditentukan.
Maka dari itu, Jokowi meminta untuk bisa meningkatkan kapasitas pengujian spesimen PCR.
Hal itu bertujuan dalam rangka percepatan penanganan penyebaran Covid-19.
"Berkaitan dengan perbaikan total pada kapasitas kecepatan pengujian spesimen PCR," ujar Jokowi.
"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4 ribu sampai 5 ribu sampel per hari," jelasnya.
"Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu yaitu 10 ribu spesimen per hari."
• Bali Optimis Jadi Provinsi Pertama Hentikan Sebaran Corona, Gubernur: Zona Hijau Dikendalikan Penuh
Sementara itu, Jokowi mengungkapkan sudah ada 104 lab yang sebenarnya mendukung untuk pengujian spesimen PCR.
Namun dikatakannya, belum semua lab tersebut bisa berfungsi secara maksimal.
"Dan data dari gugus tugas sekarang ini sudah ada 104 lab yang masuk dalam jaringan lab Covid-19," kata Jokowi.
"Dan saya ingin dipastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal, meskipun dari 104 lab tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab belum melakukan pemeriksaan," sambungnya.