Virus Corona
Mal Diisukan Segera Buka, Pandu Riono Gamblang Bantah Kajian Kemenko Perekonomian: Jangan Dipercaya
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyoroti kajian yang dilakukan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lebih lanjut, Pandu menyebut perlu adanya peningkatan kedisiplinan warga sebelum PSBB benar-benar dilonggarkan.
Jika itu tak dilakukan, Pandu khawatir angka korban Virus Corona justru akan bertambah.
"Yang kedua adalah adanya peningkatan perilaku penduduk, misalnya yang menggunakan masker mingkat, yang mencuci tangan meningkat," ujar Pandu.
"Ini yang penting, nanti kalau dilepas penduduknya perilakunya masih amburadul seperti sekarang akan membahayakan."
Lantas, Pandu juga mengimbau pemerintah meningkatkan pelayanan di daerah.
Jika suatu saat terjadi lonjakan pasien Virus Corona setelah PSBB dilonggarkan, pelayanan kesehatan harus siap mengatasinya.
"Dan yang ketiga adalah indikator pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan juga harus siap."
"Jadi nanti kalau ada ledakan baru," tandasnya.
• 2 Remaja Mesum di Hotel Terjaring Razia PSBB, Sempat Rekam Adegan Tak Senonoh Pakai Ponsel
Simak video berikut ini menit ke-5.14:
Jokowi Dibuat Geregetan
Pada kesempatan itu, sebelumnya Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo menilai kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah dibuat geregetan melihat angka korban Virus Corona yang makin bertambah.
Karena itu, Imam Prasodjo menyebut wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah tak perlu dilakukan.
Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo bahkan menilai pelonggaran PSBB itu hanyalah kebijakan yang salah fokus.
Sebab, pelonggaran PSBB disebutnya justru akan meningkatkan risiko penularan Virus Corona di daerah.
• Budi Karya Izinkan Angkutan Umum Jalan, Ridwan Kamil: Jika Terbukti ada OTG, Kami akan Larang Penuh
"Saya enggak melihat itu ada kaitannya, kalau seandainya itu dikaitkan dengan upaya presiden atau perintah presiden untuk turun itu justru yang akan muncul adalah kajian yang lebih serius," kata Imam.
"Untuk bagaimana cara pengetatan terhadap upaya pemutusan mata rantai itu dilakukan."