Terkini Nasional
Dituduh Melecehkan hingga Memperkosa 30 Korban, Ibrahim: Saya Tidak Ingat Telah Melakukannya
Terduga pelaku pelecehan seksual terhadap 30 wanita, Ibrahim Malik, menyangkal tuduhan tersebut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang mantan mahasiswa teladan yang diduga menjadi pelaku pelecehan dan pemaksaan seksual terhadap 30 wanita, menyangkal tuduhan tersebut.
Ibrahim Malik, alumnus sebuah universitas di Yogyakarta yang kini telah melanjutkan studi di Australia, dituduh melakukan pelecehan terhadap 30 orang korban.
Pria yang dikenal sebagai mahasiswa teladan karena berprestasi dan telah aktif sebagai ustaz di usia muda tersebut dituding melecehkan para juniornya.
• Dikenal Sebagai Mahasiswa Teladan, Terduga Pelaku Pelecehan 30 Wanita Disorot Media Asing
Ia disebutkan pernah memamerkan alat vitalnya via panggilan video, memegang korban secara tak senonoh, bahkan disebutkan pernah melakukan pemaksaan seksual pada seorang korban.
Namun saat dimintai keterangan, Ibrahim menyangkal semua tudingan tersebut.
Kepada kanal berita Australia, ABC News, Sabtu (9/5/2020), Ibrahim menyangkal semua dugaan yang dituduhkan padanya.
Ia menolak semua tuduhan baik dari korban yang berasal dari Indonesia ataupun Australia, ia menyatakan bahwa tudingan tersebut telah merusak reputasinya.
Hal ini berdampak pada pembatalan jadwal dimana ia diminta menjadi pembicara dalam acara keagamaan selama bulan Ramadan.
"Ini karena pemberitaan mengatakan saya telah melakukan, bukan diduga melakukan pelecehan seksual, seolah-olah itu sudah dibuktikan secara hukum," tukas Ibrahim.
Saat ditanya mengenai sejumlah tuduhan pelecehan yang ditudingkan padanya, Ibrahim mengaku tidak ingat telah melakukan hal tersebut.
"Saya tidak ingat saya telah melakukannya," ujarnya.
Ibrahim berkeras bahwa ia tidak pernah melakukan pelecehan dan pemaksaan yang disebut telah dilakukannya.
Ia merasa tidak diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi dan mengatakan bahwa para penuduh tidak memiliki bukti yang kuat.
"Jawaban saya masih sama, saya tidak bersalah seperti yang dituduhkan. Mereka hanya membuat dugaan, tapi mereka tidak memiliki bukti yang kuat, dan saya tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi apapun," terang Ibrahim.
Terkait dua kasus yang terjadi di Melbourne, dimana ia dituduh melakukan tindakan yang sama, Ibrahim kembali mengelak.