Terkini Internasional
Dikenal Sebagai Mahasiswa Teladan, Terduga Pelaku Pelecehan 30 Wanita Disorot Media Asing
Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 30 korban oleh seorang alumnus universitas ternama di Yogyakarta disorot oleh media asing.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap 30 korban oleh seorang alumnus universitas ternama di Yogyakarta disorot oleh media asing.
Ibrahim Malik, merupakan terduga pelaku alumni Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang kini sedang menjalani kuliah di Melbourne, Australia.
Ia menjadi satu di antara orang yang mendapat beasiswa bergengsi untuk melanjutkan studi di negara tersebut.

• Kronologi Dugaan Alumnus UII Lecehkan 30 Orang, LBH Ungkap Awal Kasus: Yang Terbaru Lewat Video Call
Tak hanya itu, Ibrahim Malik yang santun dan fasih berbicara di depan umum, juga dikenal sebagai seorang tokoh agama.
Dilansir ABC News, Sabtu (9/5/2020), berita tersebut ditampilkan dengan tajuk "Penerima Beasiswa Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual pada 30 Wanita di Indonesia".
Ibrahim Malik diketahui mendapat beasiswa Australia Awards dan kini telah berkuliah di Universitas Melbourne.
Beasiswa Australia Awards adalah beasiswa yang diberikan oleh Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia untuk memberi kesempatan bagi warga dari negara berkembang untuk belajar di Australia.
Pihak departemen terkait telah mengetahui mengenai kasus tersebut dan mengatakan bahwa kasus tersebut telah diinvestigasi oleh pihak universitas.
Terkait kasus itu, Meila Nurul Fajriah dari LBH Yogyakarta menyebutkan dalam sebuah konferensi pers bahwa pelecehan yang dituduhkan pada Ibrahim Malik bermula dari tahun 2016.
Pada masa itu, selain mejalani perkuliahan, Ibrahim Malik juga dikenal sebagai sebagai tokoh agama yang bertindak menjadi pembicara keagamaan dan motivator di kalangan anak muda.
Menurut laporan yang diterima BLH, Ibrahim Malik melecehkan korbannya melalui dm instagram, Whatsapp, panggilan telepon atau panggilan video.
"Kami menemukan ada perasaan senang saat (korban) pertama kali diundang untuk berkomunikasi dengan Ibrahim, karena ia memberikan banyak pesan motivasi, seperti bagaimana cara mendapat beasiswa dan mengikuti konferensi di luar negeri," terang Meila.
Sementara itu, Ibrahim Malik yang dihubungi pihak media ABC menyangkal segala tuduhan terhadap dirinya.
Ia tidak mengakui semua tuduhan pelecehan seksual yang diarahkan pada dirinya.
Mengenai penyelidikan yang akan dilakukan UII, Ibrahim Malik mengaku akan bersikap kooperatif dan mau berkerja sama dengan pihak tim investigasi dari universitas.