Jasad ABK Dibuang ke Laut
Jawaban Nahkoda ketika ABK Lain Minta Jenazah Dipulangkan dan Jangan Dilarung: Buang Saja di Sini
Pengacara ABK Kapal Liong Xin, Boris Tampubolon mengungkapkan kronologi pelarungan salah seorang ABK asal Indonesia oleh kapal berbendera RRT.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
"Kalau mereka ini minumnya air garam, air laut yang disaring."
"Kemudian mandi juga pakai air laut, lalu ada yang sakit itu yang dikasih obat expired," lanjutnya.
Dengan melihat kondisi seperti itu, maka wajar banyak yang sakit bahkan sampai meninggal.
Terlebih ketika sakit juga tidak mendapatkan perlakukan yang lebih baik.
Mereka bahkan diberikan obat yang expired atau kadaluarsa.
• Iklim Kerja Ekstrem dan Diskriminasi ABK Indonesia di Atas Kapal China: Kadang Kita Tidur Cuma 3 Jam
"Jadi karena kondisi mereka di kapal yang tidak manusiawi kerjanya diforsir terus dari jam 10 sampai jam 5 pagi itu kerja terus," ujar Boris.
"Bahkan kalau sedang ramainya dua hari nonstop, kerja terus. Terus di kondisi makananya seperti itu, jadi wajar kalau sakit," jelasnya.
"Pas sakit, tetapi itu treatment juga tidak manusiawi, tidak layak, dikasih obat expired dan sebagainya."
Sementara itu terkait kabar ada yang meninggal tiga ABK asal Indonesia, Boris membenarkan.
Dirinya mengaku tambah tidak terima ketika jenazahnya dibuang ke laut.
"Akhirnya ada yang meninggal tiga orang," terang Boris.
"Kawan-kawan mereka yang masih hidup itu bilang 'Pak pulangin jasad teman kami ini, jangan dibuang ke laut'."
"Tapi itu nahkodanya bilang 'Oh gak bisalah kita lagi jauh ini ke darat enggak bisa, jadi dibuang aja di sini'."
"Padahal sebetulnya bisa dimaksukin ke peti dulu, kemudian di freeze," pungkasnya.
• Susi Pudjiastuti Bicara Solusi Kasus ABK Indonesia di Kapal China: Tinggal Ada Keseriusan atau Tidak
• Cerita Keluarga ABK Indonesia di Kapal China yang Jenazahnya Dilarung: Minta Rekening dengan Saya
Simak videonya mulai menit ke- 4.31
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)