Jasad ABK Dibuang ke Laut
ABK Selamat Ceritakan Hidupnya di Kapal China, Makan Umpan Pancing, 18 Jam Kerja, dan Minum Air Laut
Riski Fauzan merupakan Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di Kapal Longxing 629 China yang berhasil hidup di tengah kerasnya kehidupan di kapal itu.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Sedangkan untuk minum, Riski dan para ABK Indonesia meminum air laut yang telah melalui proses filtrasi.
Meskipun mendapat perlakuan yang ekstrem, Riski bercerita dirinya dengan ABK Indonesia yang lain tidak pernah mencoba melawan mandornya.
Mereka hanya ingin bisa selamat selama bekerja di sana hingga saatnya pulang ke Indonesia.
• ABK Indonesia di Kapal China Tuai Sorotan, KBRI dan Polisi Korsel Selidiki Dugaan Penyiksaan
Kemudian Riski menceritakan bagaimana penyakit yang dialami oleh rekannya berawal dari bengkak di kaki yang lama-lama menyebar ke muka.
"Awalnya dari kaki saja yang bengkak, lalu dia menjalar ke paha, ke badan, ke leher lalu ke muka," ucapnya.
Penyakit tersebut diceritakan Riski juga disertai sesak napas pada tahap akhir sebelum meninggal.
Sebelumnya diberitakan ada empat dari total 18 ABK Indonesia di kapal tersebut yang meninggal saat melaut.
Tiga di antaranya dilarung ke laut lepas, yakni Al Fattah yang meninggal pada September 2019 karena sakit, Sefri asal Palembang dengan penyebab yang sama, dan terakhir adalah Ari yang meninggal dunia pada Februari 2020.
• Mengapa ABK Indonesia di Kapal China Tidak Kabur meski Dieksploitasi? Begini Komentar Pengamat
Lihat videonya mulai menit awal:
Di-viralkan oleh YouTuber Korea Reomit
Sebelumnya berita tentang pelarungan ABK tersebut disorot oleh media pemberitaan Korea Selatan.
Lalu diulas oleh YouTuber asal Korea Selatan Jang Hansol yang merupakan YouTuber populer di Indonesia.
Ia terkejut saat mengulas berita sejumlah anak buah kapal (ABK) Indonesia yang dibayar tidak pantas oleh kapal China.
Dikutip TribunWow.com, hal itu tampak dalam kanal YouTube Korea Reomit, diunggah Rabu (6/5/2020).
Sebelumnya kabar tersebut diterbitkan stasiun berita Korea Selatan MBC dan menjadi viral di negara itu.