Breaking News:

Jasad ABK Dibuang ke Laut

Mengapa ABK Indonesia di Kapal China Tidak Kabur meski Dieksploitasi? Begini Komentar Pengamat

Kini Korea Selatan tengah dihebohkan soal adanya kabar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal China.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
MBC/Screengrab from YouTube
Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, seorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. 

TRIBUNWOW.COM - Kini Korea Selatan tengah dihebohkan soal adanya kabar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal China.

Berita yang diungkap oleh media asal Korea Selatan, MBC News menjelaskan bahwa mayat para ABK Indonesia dilempar ke laut oleh Kapal China.

Selain itu disebutkan bahwa para ABK Indonesia itu dieksploitasi tenaga kerjanya selama bekerja.

Berita yang viral itu melibatkan yang melibatkan Anak Buah Kapal (ABK) dari Indonesia yang bekerja di Kapal China.
Berita yang viral itu melibatkan yang melibatkan Anak Buah Kapal (ABK) dari Indonesia yang bekerja di Kapal China. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China (Channel YouTube MBCNEWS)

 

 Viral ABK Indonesia Kerja Tak Layak di Kapal China, Susi Pudjiastuti Geram: Sudah Teriak Sejak 2005

Lalu, mengapa para ABK Indonesia itu tidak kabur sejak awal?

YouTuber asal Korea Selatan, Jang Hansol lantas mengungkap komentar pengamat dari Korea Selatan yang diberitakan oleh MBC News pada channel YouTubenya Korean Roemit pada Rabu (6/5/2020)

Mulanya, Jang Hansol menceritakan bagaimana penderitaan ABK Indonesia itu bekerja di Kapal China tersebut.

Hansol juga menceritakan soal penyakit yang diderita ABK Indonesia sebelum meninggal.

Disebutkan bahwa ABK Indonesia tersebut dieksploitasi hingga mereka sakit.

"Jadi tempat kerjanya itu cukup buruk dan terjadi eksploitasi tenaga kerja dan rekan kerjanya yang sudah meninggal itu sudah sakit selama satu bulan."

"Awalnya keram terus tahu tahu dia kakinya bengkak dan dari kaki langsung nyerang ke badan, sesak dia bung," ujar Hansol.

Tak hanya itu, mereka juga sempat tak mendapat air mineral selama tinggal di kapal.

Mereka hanya disuruh minum air laut filtrasi dalam kesehariannya.

"Jadi dikatakan kalau mereka sebenarnya itu sempat membawa air minum, air mineral tapi yang cuma minum air mineral itu cuma nelayan China."

"Sedangkan orang Indonesianya disuruh minum air laut yang difiltrasi. Dan terlihat kondisi badan memburuk akibat ini," ujar Hansol.

 Surat Pernyataan ABK Indonesia yang Dilempar ke Laut oleh Kapal China, Nyawa Dihargai Rp 150 Juta

Satu di antara ABK Indonesia dalam tayangan MBC News mengatakan bahwa hal itu kemungkinan membuat kesehatan para pekerja memburuk.

"Pusing karena tidak bisa minum air putih sama sekali, pernah juga sampe kayak ada dahak-dahak di sini," ujar pria dalam video yang wajahnya disamarkan.

Selain itu, pria itu menyebut hanya diberi istirahat enam jam setelah 30 jam bekerja.

"Waktu pekerjaannya itu kayak berdiri sekitar 30 jam dan sejak 6 jam kan makan, jam makan yang dimanfaatkan kami untuk duduk," lanjut pria itu.

Dokumen gaji ABK Indonesia yang bekerja di kapal China sebesar 120 USD atau Rp 1,7 juta, diunggah Selasa (5/5/2020).
Dokumen gaji ABK Indonesia yang bekerja di kapal China sebesar 120 USD atau Rp 1,7 juta, diunggah Selasa (5/5/2020). (Capture Youtube MBC News)
Halaman
12
Tags:
Anak Buah Kapal (ABK)Jasad ABK Dibuang ke LautChinaKorea SelatanJang Hansol
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved