Virus Corona
Minta Tak Persoalkan Masjid Tutup meski Pabrik dan Mal Buka, Wasekjen MUI: Sepatutnya Jadi Contoh
Wasekjen MUI, Zaitun Rasmin meminta umat muslim tidak mempersoalkan penutupan masjid di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Lebih lanjut, Zaitun Rasmin memberikan apresiasi kepada umat muslim yang sudah mengikuti fatwa dari MUI dan imbauan dari pemerintah.
Meski begitu, Zaitun Rasmin mengatakan fenomena yang terjadi justru umat muslim lebih susah untuk salat Terawih di rumah, dibandingkan dengan salat Jumat di rumah.
Padahal salat Terawaih merupakan sunah, sedangkan salat Jumat adalah wajib.
"Sekarang masjid-masjid banyak yang mempunyai kesadaran untuk tetap tidak melaksanakan salat Terawaih dan sebelumnya tidak salat Jumat," kata Zaitun Rasmin.
"Alhamudillah kalau salat Jumat ini sampai sekarang masih lebih banyak yang konsisten," sambungnya.
• Nadiem Makarim Bahas Teori Konspirasi Virus Corona: Ini Sudah Diprediksi Bertahun-tahun Sebelumnya
Zaitun Rasmin menilai keberhasilan menyakinkan umat muslim untuk salat di rumah juga tidak terlepas dengan adanya aturan dari pemerintah, seperti misalnya penerapan PSBB.
Dirinya kemudian mengingatkan bahwa umat islam merupakan mayoritas di Indonesia.
Andai tidak ada larangan, maka ada kemungkinan mereka untuk kembali ke masjid.
"Tentu saja kalau itu tidak terbendung, maka memang akan berakibat fatal karena kaum muslimin mayoritas di negeri ini dan juga mereka kebanyakan cinta kepada ke masjid," ucapnya.
"Nah karena itu dari MUI tentu tidak setuju kalau ada kelonggaran," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)