Breaking News:

Terkini Nasional

Cerita Pengalaman Jadi Komut BUMN, Refly Harun: Tidak Pernah Saya Rekrut Karyawan karena Pertemanan

Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun mengungkap pengalamannya menjadi Komisaris Utama (Komut) di dua perusahaan di BUMN.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Refly Harun
Refly Harun menceritakan apa saja yang ia perbuat saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama Pelindo I, Selasa (28/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ahli Tata Hukum Negara, Refly Harun mengungkap pengalamannya menjadi Komisaris Utama (Komut) di dua perusahaan di BUMN.

Diketahui Refly Harun yang baru saja dicopot dari jabatannya sebagai Komut Pelindo I, sebelumnya juga pernah menduki posisi yang sama di Jasa Marga.

Refly Harun menegaskan dirinya tak pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum selama menjabat Komut.

Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengatakan bahwa pencopotan dirinya sebenarnya bisa dibawa ke ranah hukum.
Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun mengatakan bahwa pencopotan dirinya sebenarnya bisa dibawa ke ranah hukum. (Channel YouTube Refly Harun pada Selasa (28/4/2020)

 

Buktikan Ia Netral, Refly Harun Ibaratkan Jokowi Ambil 3 Mata Kuliah: Saya Puji Jokowi dalam 2 Hal

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Kamis (30/4/2020), Refly Harun awalnya mengaku tak melihat pemerintah serius dalam pemberantasan korupsi.

Meski demikian, ia berharap pemerintah bisa berjalan lebih baik dan mampu mengambil peran dalam pemberantasan korupsi di Indonesia sebelum masa jabatan habis.

Ia lantas menyinggung, jika hal tersebut tidak terjadi, maka Indonesia akan menjadi negara yang penuh manipulasi.

Bahkan, terangnya, seseorang yang memberikan kritikan bahkan akan diserang oleh banyaknya buzzer.

Refly kemudian berpendapat, kritik yang diberikannya melalui video tersebut bahkan turut akan mendapat serangan dari buzzer.

"Ketika orang mengkritik malah diserang dengan buzzer. Saya kira kalau dengar video ini buzzer siap-siap juga untuk menyerang balik," ujar Refly.

Refly selanjutnya menyinggung soal dirinya yang pernah mendapat ancaman dari buzzer akan dibongkar keburukannya.

"Yang mengancam kalau nanti Refly Harun ngomong soal BUMN wah nanti boroknya akan dibuka," katanya.

Namun, Refly Harun menegaskan, dirinya tidak khawatir dengan hal tersebut.

Hal ini lantaran selama menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) Jasa Marga maupun Pelindo I Refly tak pernah melakukan hal yang tidak diperkenankan.

"Loh saya enggak khawatir," kata dia.

"Kenapa saya enggak khawatir? Karena ketika menjalankan amanah sebagai Komisaris di BUMN bahkan Komisaris Utama, saya katakan di sini."

"Saya katakan, saya melakukan tiga hal yang barangkali sulit dilakukan komisaris lainnya," sambungnya.

Refly Harun lantas menyebutkan tiga hal tersebut, , satu di antaranya adalah soal memanfaatkan jabatan dengan memasukkan karyawan baru.

"Apa itu? Satu, selama 5 tahun menjadi Komisaris Utama baik di Jasa Marga maupun di Pelindo I saya tidak pernah merekrut satu orang karyawanpun, bisa dicek," jelasnya.

Pria asal Palembang ini menegaskan tak pernah merekrut atas dasar teman dekat maupun keluarga.

 Yakini Pemerintah Tak Mampu Terapkan Lockdown, Refly Harun Sebut Tak Bisa Jamin Stok Bahan Pokok

"Tidak pernah, padahal saya komut. Bahkan pegawai, atau misalnya di Komite, Audit, atau Komite Renumerasi tidak pernah saya rekrut karena perkoncoan (pertemanan) dan sebagainya."

"Orang-orang tersebut sudah ada atau baru saya kenal ketika mereka menjalani proses rekrutmen. Semuanya terbuka," katanya.

Selain itu, Refly menegaskan dirinya juga tak pernah ikut-ikut dalam suatu proyek.

"Yang kedua, tidak pernah saya terlibat dalam proyek apapun karena saya bukan pengusaha. Dan enggak ngerti juga cara bisnisnya," kata dia.

Bahkan, tutur Refly, ia selalu menolak rekan-rekannya yang ingin mengajukan proyek pada BUMN.

"Jadi walaupun pembangunan jalan di Jasa Marga triliunan rupiah, mana pernah saya cawe-cawe sedikitpun."

"Banyak teman-teman yang mau minta proyek A, B, dan sebagainya, tidak ada satupun yang saya layani," ungkap dia.

Refly menyebutkan, jika rekannya ingin mengerjakan proyek dengan BUMN, maka harus melalui prosedur yang berlaku.

"Kalau mereka mengajukan proposal saya panggil ke dewan komisaris, lalu panggil direksi , silahkan presentasi."

"Kalau dianggap bagus urus dengan direksi, kalau enggak ya sudah," kata dia.

• Di ILC, Refly Harun Singgung Alasan Pemerintah Pilih PSBB Ketimbang Lockdown: Tidak Mampu

Sementara yang ketiga, pria lulusan Universitas Gadjah Mada ini menegaskan dirinya tak pernah mengambil uang di luar haknya.

"Yang ketiga saya juga tak pernah mendapat penghasilan tambahan selain honor yang diberikan atau kalau misalnya ada perjalanan dinas ke luar kota ya dapatlah penghasilan tambahan satu juta per hari."

"Jadi saya tenang saja kan, kita kan sudah harus sudah berterima kasih dengan pendapatan yang cukup besar dan harus kita syukuri," jelasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-13:00:

 

 

Pernah Minta Rini Soemarno Copot Dirinya

Dalam video yang diunggahnya melalui channel YouTube Refly Harun pada Senin (28/4/2020), ia mengaku pernah meminta agar Menteri BUMN 2014-2019, Rini Soemarno untuk memberhentikan dirinya.

Sebagaimana diketahui, Refly Harun merupakan pengamat yang selama ini sering kritis pada pemerintah.

 Cerita Disandingkan dengan Rocky Gerung Lalu Diadu Debat Lawan Fadjroel, Refly Harun: Saya Tak Suka

Refly menegaskan bahwa menjadi Komut di BUMN bukan berarti tak bisa kritis pada pemerintah.

Yang terpenting jangan ada konflik kepentingan.

"Kalau saya kritis sebagai Komisaris Utama BUMN saya merasa tidak salah."

"Yang penting adalah tidak ada conflict of interest ketika saya membahas itu," ungkap Refly.

Selain itu, Refly juga mengatakan bahwa selama ini dia tak pernah membuka masalah pekerjaannya di ruang publik.

Apa yang ia kiritik adalah mengenai tata hukum negara.

"Saya kan tidak pernah juga membahas ke ruang publik soal perusahaan."

"Kan yang saya biasanya underline itu pemerintahan kan saya pengamat tata hukum negara, ahli pengamat hukum negara," ucap dia.

Menurut pria asal Palembang ini, kritis pada pemerintah merupakan tanggung jawabnya sebagai Pakar Tata Hukum Negara

"Jadi urusan korporasi saya kerjakan dengan sebaik-baiknya insyaAllah, tapi sebagai tanggung jawab akademis tata hukum negara itu saya lakukan juga."

"Jadi saya memegang dua function boleh ada pro dan kontra terserah tapi itu sikap saya," ucapnya.

 Dipecat Erick Thohir dari Jabatan Komisaris Utama Pelindo I, Refly Harun Singgung soal Kekuasaan

Refly mengatakan, dirinya juga pernah memperingatkan Rini Soemarno yang dulu mengangkatnya.

Ia mengatakan pada Rini bahwa ia akan tetap mengkritisi pemerintah meski diangkat sebagai Komisaris Utama.

"Bahkan ketika Menteri Rini Soemarno ingin menunjuk Komisaris Utama di Jasa Marga, saya bilang pada Bu Rini 'Buk saya tidak akan berubah loh, saya akan tetap mengkritik kalau saya menganggap pemerintah enggak benar'."

"'Oh nggak apa-apa kata Bu Rini enggak apa-apa, tapi bilang-bilang aja biar kami siap', tapi saya enggak tahu bilang-bilang saja apa maksud bilang-bilang siap itu," ceritanya.

Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara penandatanganan kerjasama antara Garuda Indonesia dengan BRI, BNI, dan Bank Mandiri di Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016). TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri BUMN Rini Soemarno saat acara penandatanganan kerjasama antara Garuda Indonesia dengan BRI, BNI, dan Bank Mandiri di Jakarta Pusat, Kamis (25/2/2016). TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Selain itu, Refly juga pernah mengatakan pada Rini Soemarno untuk mencopot dirinya jika memang dianggap merugikan pemerintah.

"Lalu pada pertemuan kedua-ketiga 'kalau saya menjadi beban bagi pemerintah saya diberhentikan saja enggak apa-apa'."

"Saya sudah ngomong berhenti ini sudah sejak 2015 kemudian yang lucunya saya pernah," kata pria 50 tahun ini.

 Refly Harun Dicopot karena Sering Kritik Pemerintah? Mantan Komut Pelindo I: Kalian Tahu Sikap Saya

Lihat videonya mulai menit ke-19:04:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Refly HarunHukumBUMN
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved