Breaking News:

Virus Corona

Terdampak PSBB di Jakarta, Driver Ojek Online: Daripada Kita Kriminal Mendingan Kita Pulang Kampung

Hisyam, pengemudi ojek online di Jakarta mengaku akan pulang terlepas dari adanya ancaman denda, dan sanksi bagi mereka yang nekat mudik.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
DOK. HUBDAT
Pengemudi transportasi ojek online menjalani rapid test Covid-19 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (20/4/2020). Terbaru, ilustrasi driver ojol. 

TRIBUNWOW.COM - Hisyam Masruri adalah satu dari sekian banyak pengemudi ojek online yang terdampak akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) dan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hisyam mengatakan dirinya tidak akan berdiam di Jakarta, ia akan pulang ke Tegal terlepas dari sanksi maupun denda yang ada.

Ia mengatakan apabila urusan makan sudah tak tercukupi, dirinya takut akan berbuat kriminal demi memenuhi kebutuhan hidup.

Hisyam, pengemudi Ojol asal Jakarta mengatakan akan tetap nekat untuk pulang kampung meskipun telah ada larangan mudik di tengah pandemi Covid-19, Rabu (29/4/2020).
Hisyam, pengemudi Ojol asal Jakarta mengatakan akan tetap nekat untuk pulang kampung meskipun telah ada larangan mudik di tengah pandemi Covid-19, Rabu (29/4/2020). (facebook/@OfficialTRANS7)

 

Jika Ngotot Mudik Lewat Jalan Tikus, Pakar Agus Pambagio Peringatkan Maraknya Kriminalitas saat PSBB

Dikutip dari acara Mata Najwa Rabu (29/4/2020), Hisyam mengatakan dirinya kini sudah tak lagi memiliki apa pun.

"Kalau saya sudah enggak punya tabungan sama sekali, dan apapun yang terjadi kita tetap akan mau pulang" ujar Hisyam.

Presenter acara Mata Najwa, Najwa Shihab lantas menanyakan apakah narasumbernya itu tidak takut terhadap sanksi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

"Kalau di peraturannya sanksinya mungkin bisa maksimal bayar denda sampai RP 100 juta, kemudian maksimal bisa ada kurungan penjara sampai satu tahun, itu hukuman maksimal yang ada di peraturannya," papar Najwa.

Hisyam mengatakan dirinya akan tetap pulang apapun yang terjadi.

Ia mengatakan selama kebutuhannya di Jakarta tidak bisa terpenuhi, maka ada kemungkinan ia akan nekat melakukan aksi kriminal demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau Rp 100 juta kita seribu saja sudah enggak punya, 100 ribu enggak punya, buat makan bingung, boro-boro mau bayar denda," terang Hisyam.

"Daripada kita di Jakarta malah bingung."

"Kalau urusan perut sudah lapar kan kita jatuhnya pasti ke kriminal."

"Jadi daripada kita kriminal mendingan kita pulang kampung," sambungnya.

Tertawa Ungkap Alasan Isolasi Pemudik Bandel di Rumah Angker, Bupati Sragen: Memang Dibuat Kapok

Jual Cincin Kawin

Kemudian Hisyam menceritakan bagaimana Covid-19 membuat seorang saudaranya kehilangan seluruh hartanya, hingga kelaparan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaPSBBCovid-19Ojek OnlineMahfud MDNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved