Virus Corona
Bantah Najwa Tutupi Data Corona, Jokowi Gambarkan Kepanikan Masyarakat: Kita Enggak akan Mampu
Presiden RI Joko Widodo menggambarkan kepanikan yang terjadi apabila data Covid-19 tidak dikelola dengan hati-hati.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan mengapa dirinya pernah mengeluarkan pernyataan soal tak bisa tunjukkan semua data pandemi Virus Corona (Covid-19) untuk hindari kepanikan.
Ia mengatakan pernyataan tersebut memang pernah ia keluarkan di awal-awal Indonesia terkena pandemi Covid-19.
Jokowi menjelaskan bahwa data tidak semuanya diumumkan agar masyarakat tidak panik yang nantinya menyerang sistem kesehatan nasional.

• Dituduh Sembunyikan Data Corona, Jokowi Buka-bukaan ke Najwa Shihab soal Sumber Data
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab Rabu (22/4/2020), awalnya Najwa menanyakan soal pernyataan Jokowi yang pernah mengatakan tidak bisa membuka semua data Covid-19 karena akan menimbulkan kepanikan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi pada Jumat (13/3/2020) di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
Selanjutnya, Najwa menyinggung mengapa justru kini Jokowi memerintahkan untuk membuka semua data ke publik.
"Apa yang berubah? Mengapa sebelumnya Bapak mengatakan tidak perlu semuanya dibuka ke publik supaya tidak panik, tapi kemudian sekarang menyadari bahwa penting untuk membuka itu ke publik," tanya Najwa.
Jokowi menjelaskan pada awalnya data tentang Covid-19 memang harus ditangani dengan hati-hati.
Ia tidak ingin timbul kepanikan di masyarakat atas pandemi Covid-19.
"Enggak itu saya sampaikan awal-awal saat ditemukan pasien 01 pasien 02, saya menyampaikan agar hati-hati menyampaikan informasi-informasi ke lapangan agar tidak membuat masyarakat itu panik," kata Jokowi.
"Karena kalau kita panik sistem kesehatan nasional kita enggak akan mampu menangani ini."
Presiden yang kini menjabat di periode kedua itu lalu menggambarkan bagaimana bila kepanikan terjadi akibat pandemi Covid-19.
Ia bercerita nantinya masyarakat akan ketakutan, dan semuanya minta untuk dites apakah positif Covid-19 atau tidak.
"Kalau semua orang berbondong-bondong ke rumah sakit, minta diperiksa minta di tes enggak akan mampu, negara manapun enggak mampu," lanjutnya.
• Najwa Shihab Singgung PHK karena Corona, Jokowi Ungkap Solusinya: Semua Negara Mengalami Itu
Jokowi mengatakan di negara maju yang memiliki fasilitas kesehatan yang canggih tetap tidak mampu melawan kepanikan masyarakat.