Virus Corona
Anies Baswedan Sebut Kematian di Jakarta Tembus 987 Orang, Sebut Kurva Kini Bentuknya J
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan korban Virus Corona di Ibu Kota terus bertambah.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan korban Virus Corona di Ibu Kota terus bertambah.
Ia menyebut bahwa orang meninggal yang dimakamkan dengan protap Covid-19 tembus 987 orang.
Meski demikian, belum semuanya diketahui apakah meninggal karena Virus Corona atau bukan.
Bahkan menurut Anies saat ini bentuk kurva penyebaran Covid-19 sudah berbentuk J.
• PSBB Kota Depok Dimulai Hari Ini Rabu 15 April, Simak 9 Aktivitas yang Dilarang
Ia pun mengimbau agar masyarakat tak mudik, demi mencegah meluasnya penyebaran Virus Corona.
Menurut Anies Baswedan, sejak pemerintah mengumumkan kasus pasien 01 dan 02 awal Maret 2020, dalam waktu kurang lebih 40 hari, jumlah orang terkonfirmasi Virus Corona sampai Selasa (14/4/2020) terdapat 2.242 kasus.
Angka itu bahkan belum seberapa dibandingkan data orang meninggal yang dimakamkan sesuai dengan protokol positif Covid-19.
Melihat kondisi ini, dia mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi penyebaran virus Covid-19 dalam waktu yang panjang, yang belum diketahui ujungnya.
"Jadi masyarakat Jakarta khususnya harus bersiap untuk waktu cukup panjang, paling tidak selama bulan Ramadan. Mungkin kita akan menghadapi situasi seperti sekarang. Saya pun mengimbau untuk tidak mudik Lebaran," kata Anies Baswedan saat wawancara eksklusif live streaming bersama Redaksi Warta Kota dan Super Ball, Selasa (14/4) siang.
Kematian sampai Selasa (14/4) 987 Orang
Anies mengungkap data Pemprov DKI Jakarta mencatat ada 987 jenazah asal Jakarta yang dimakamkan memakai protokol Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon Jakarta Timur.
Angka itu tercatat sejak Jumat (6/3) sampai Selasa (14/4) pukul 12.00 WIB.
“Tadi saya baru dari TPU Pondok Ranggon. Jumlah jenazah yang dimakamkan di sana, sesuai protap Covid-19 berjumlah 987 orang. Ditambah 13 angka lagi, jumlahnya sudah tembus 1.000 orang yang meninggal dunia dengan protap Covid-19,” kata Anies Baswedan.
Gubernur Anies Baswedan menjelaskan, sebagian korban meninggal belum mendapat hasil final uji laboratorium.
Sehingga 987 itu, belum dapat dipastikan penyebab kematian adalah Covid-19.