Virus Corona
Anies Respons Pernyataan Dedie A Rachim soal Pemda Berusaha Sendiri: Sudah Ratas Dipimpin Presiden
Anies Baswedan merespon ungkapan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim terkait penanganan Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merespons pernyataan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim terkait penanganan Virus Corona.
Hal itu terjadi saat Anies Baswedan dan Dedie A Rachim tersambung dalam video call dengan acara 'Mata Najwa' pada Rabu (8/4/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Dedie A. Rachim mengatakan pemerintah daerahnya berusaha dan berpikir sendiri soal penanganan Virus Corona.
• Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Ungkap Pemda Usaha Sendiri: Anggap Jabodetabek seperti Wuhan
Tak membenarkan maupun menyalahkan, Anies mengatakan bahwa memang fokus setiap pemerintah daerah sekarang menyelamatkan warga.
Namun, pihaknya akan terbuka jika ada koordinasi dengan wilayah-wilayah lain di Jabodetabek.
"Mitra Anda (Dedie A Rachim) Pak Gubernur merasa sendirian bagaimana harus bisa bersama-sama menanggulangi ini Mas Anies," tanya Najwa.
"Ya kita koordinasi kemudian artinya bagi kita ini sekarang orientasinya adalah melindungi warga."
"Bila harus komunikasi dengan siapapun ya kita kerjakan termasuk dengan teman-teman wilayah Jabodetabek," jawab Anies.
Koordinasi perlu dilakukan mengingat Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat (10/4/2020).
"Jadi kita memang melakukan koordinasi terutama terkait dengan sebentar lagi kita akan terapkan PSBB itu."
"Jadi pada akhirnya semua memang harus sama-sama dan saling support saat ini memang kita lakukan koordinasi antar wilayah," ungkap Anies.
Namun, Gubernur 50 tahun ini menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi khususnya sudah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Covid-19.
• Ridwan Kamil Bicara Kesiapan Susul Jakarta Terapkan PSBB: Tahap 2, Kita Usulkan Daerah Bandung Raya
"Kalau kebetulan antar provinsi sebetulnya rapat dengan Bapak Presiden sudah beberapa kali diselenggrakan, jadi ratas (rapat terbatas) dipimpin dengan Bapak Presiden sendiri terkait dengan Covid-19 di mana para gubernur itu juga terlibat," kata Anies.
Selain dengan Presiden, rapat juga dilakukan bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Ada koordinasi di situ, dan BNPB juga memainkan peran yang cukup besar di dalam melakukan koordinasi, kita merasakan sekali, dan kerjanya amat dekat dengan BNPB," sambungnya.
Selanjutnya, dirinya membenarkan ada badan koordunasi antar wilayah di Jabodetabek dengan dirinya sebagai ketua.
"Karena mungkin ini kebanyakan antar provinsi kemudian kita di Jakarta ini berurusan dengan Kota, Kabupaten tetangga, jadi kita ada badan koordinasi, kebetulan saya ketuanya, jadi kita kumpul dan kita koordinasikan sama-sama untuk mengantisipasi PSBB," pungkasnya.
• Menikah di Tengah PSBB Wabah Corona? Ini Solusi Anies Baswedan: Silakan Menikah, tapi di KUA
Lihat videonya mulai menit ke-8:28:
Dedie A Rachim Ungkap Pemda Harus Bekerja Sendiri
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim menilai seharusnya pemerintah berkonsentrasi dengan penanganan Virus Corona di Jabodatebek.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (8/4/2020), mulanya Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) sudah melakukan apa saja yang harus dipersiapkan terkait Virus Corona.
"Untuk masalah teknis permasalahan seperti ini bagaimana kemudian semua daerah harus menyiapkan diri."
"Kemudian semua daerah harus melakukan langkah-langkah seperti apa ini belum dilakukan," ujar Dedie.
• Dedie A Rachim Ikut Rapat yang Dipimpin Anies Baswedan, Najwa Shihab: Kemenkes Tidak Hadir?
Namun, menurutnya yang menjadi permasalahan di daerahnya adalah keterbatasan fasilitas kesehatan.
"Ya inilah yang menakutkan begini, kapasitas rumah sakit di Bogor ada 22 yang memiliki ruang kompresi negatif untuk isolasi kan hanya ada tiga rumah sakit, salah satunya terbesar RSUD."
"RSUD pun ruang kompresi negatifnya hanya delapan artinya pasien positif Covid-19 hanya delapan yang bisa ditampung," katanya.
Hal itu tidak sesuai dengan pasien positif Virus Corona yang terus bertambah.
Mau tak mau, daerah harus berpikir secara mandiri terkait masalah tersebut.
"Nah kita berkejar-kejaran dengan pertumbuhan jumlah Covid-19 positif kan, maka dari situ kita harus berusaha sendiri, berpikir sendiri, bagaimana meningkatkan kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah menjadi paling tidak bisa menampung lah kalau memang terjadi outbreak," katanya.
Menurutnya, harusnya diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Pusat.
"Sekarang sudah sampe posisi 41 pasien dengan begitu kan bagaimana kalau tidak ada namanya koordinasi yang lebih komprehensif," imbuh Dedie.
• Di Mata Najwa, Refly Harun Kritik PSBB: Bayangkan kalau Ratusan Daerah Antre Izin Lakukan PSBB

Lalu, pasangan dari Bima Arya ini menyinggung bahwa Jabodetabek merupakan daerah yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia.
"Ya kan kita harus melindungi warga kita sendiri kan, tentu akan lebih efektif bersama-sama, tapi apa yang harus kita lakukan dalam batas kewenangan masing-masing daerah itu tentu kita lakukan."
"Inilah yang mustinya kalau dalam konteks sudah tahu Jabodetabek adalah epicentrum maka kosentrasi di Jabodetabek," singunggnya.
Sehingga, ia meminta agar pemerintah menganggap Jabodetabek seperti Wuhan.
Sebagaimana diketahui Wuhan merupakan daerah pertama di dunia yang menjadi epicentrum penyebaran Virus Corona.
Di mana Pemerintah Tiongkok fokus menangani Wuhan saat itu.
"Anggaplah Jabodetabek ini Wuhan, konsentrasi ke situ, lakukan langkah-langkah yang drastis sekalipun InsyaAllah daerah-daerah lain akan mensupport kondisi Jabodetabek yang berat seperti ini," pungkasnya.
• Anies Ingin Jabodetabek Diberlakukan PSBB, Najwa: Mengapa Keputusan yang Keluar Hanya untuk Jakarta?
Lihat videonya mulai menit ke-6:09:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)