Breaking News:

Terkini Nasional

Asal Usul Nama Fenomena Super Pink Moon atau Bulan Purnama Perigee, Catat Waktu Penampakannya

Ini arti nama dari Fenomena Super Pink Moon yang bisa dipantau di langit Indonesia pada 8 April 2020 malam nanti

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
BORIS ROESSLER/AFP
Full Moon di Frankfurt, Jerman, 20 Maret 2019. Terbaru, ilustrasi Super Pink Moon 

Hujan Meteor Lyrids

Lyrids merupakan hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor per jamnya pada saat puncak.

Meteor tersebut diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/ 1861 G1 Thatcher yang ditemukan pada tahun 1861.

Peristiwa ini berlangsung setiap tahun mulai 16 hingga 25 April.

Fenomena Hujan Meteor Lyrids
Fenomena Hujan Meteor Lyrids (Instagram/@lapan_ri)

Lokasi paling ideal untuk mengamati fenomena ini dapat anda lakukan dari lokasi yang gelap selepas tengah malam.

Apabila Anda beruntung, untuk beberapa detik Anda akan dapat melihat jejak debu cerah yang dihasilkan oleh meteor.

Bulan Baru

Fenomena ini akan terjadi pada 23 April nanti.

Pada fenomena Bulan Baru, Bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari.

Fenomena Bulan Baru
Fenomena Bulan Baru (Instagram/@lapan_ri)

Nantinya Bulan tidak akan terlihat di langit ketika malam tiba.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB.

Anda dapat memanfaatkan fenomena Bulan Baru yang gelap, untuk mengamati benda-benda yang redup sepeti galaksi, dan gugusan bintang.

Sebab selama Bulan Baru berlangsung, cahaya bulan tidak akan mengganggu observasi galaksi.

 Cara Gadis Cilik di Lampung Barat Perangi Corona, Berpantun sambil Bermain Rebana, Videonya Viral

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BulanFenomena AlamSuper Pink MoonSupermoon
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved