Breaking News:

Terkini Nasional

Asal Usul Nama Fenomena Super Pink Moon atau Bulan Purnama Perigee, Catat Waktu Penampakannya

Ini arti nama dari Fenomena Super Pink Moon yang bisa dipantau di langit Indonesia pada 8 April 2020 malam nanti

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
BORIS ROESSLER/AFP
Full Moon di Frankfurt, Jerman, 20 Maret 2019. Terbaru, ilustrasi Super Pink Moon 

TRIBUNWOW.COM - Super Pink Moon atau Bulan Purnama Perigee adalah suatu fenomena yang disebut dengan supermoon.

Supermoon sendiri merupakan peristiwa saat posisi Bulan berada di dekat Bumi.

Dikutip dari usatoday.com, Selasa (7/4/2020), karena posisi Bulan yang dekat dengan Bumi, hal tersebut menyebabkan ukuran Bulan terlihat lebih besar 14 persen dari biasanya, dan 30 persen lebih terang dari Bulan Purnama yang nampak selain supermoon.

Bunga Phlox
Bunga Phlox (almanac.com/plant/phlox)

Viral Video Suasana Haru saat Pegawai Ramayana Depok Terkena Gelombang PHK, Imbas Virus Corona

Kemudian julukan Super Pink Moon, terjadi bukan karena warna bulan akan berwarna merah muda.

Julukan tersebut diberikan oleh para petani pada zaman dahulu.

Kedatangan Super Pink Moon bertepatan dengan mekarnya bunga Phlox yang menandakan datangnya musim semi awal.

Bunga Phlox adalah sebuah bunga liar yang berasal dari daerah Amerika Utara bagian timur.

Tumbuhan tersebut juga dipanggil dengan nama lumut phlox, atau lumut merah muda.

Warna merah muda dari bunga Phlox tersebut lah yang menyebabkan munculnya nama Super Pink Moon.

Berdasarkan penjelasan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia, fenomena Super Pink Moon telah menampakkan dirinya di Indonesia sejak Selasa (7/4/2020).

Peristiwa yang juga dikenal dengan nama Super Pink Moon tersebut akan terus berlangsung hingga Rabu (8/4/2020).

Penampakkan Super Pink Moon nanti dapat dilihat pada pukul 09.35 WIB, Rabu (8/4/2020) malam.

Dikutip dari akun Instagram resmi @lapan_ri, Selasa (7/4/2020), Nama lain dari fenomena ini adalah Sprouting Grass Moon, The Growing Moon, dan Egg Egg.

Peristiwa ini juga memiliki arti tersendiri bagi suku-suku yang tinggal di pesisir.

Mereka menyebut peristiwa ini sebagai Bulan Ikan Purnama sebab pada waktu tersebut, ikan salmon akan berenang ke hulu untuk bertelur.

Fenomena Super Pink Moon kali ini menjadi spesial dibanding tiga fenomena supermoon lainnya di tahun 2020.

Pada kali ini, Super Pink Moon menjadi Bulan Purnama terbesar dan paling terang tahun ini.

Viral Video Rekaman Suara Covid-19 Dijadikan Alunan Musik, Ini Tanggapan Peneliti

Fenomena Super Pink Moon diketahui telah dimulai sejak 7 April 2020, dan masih berlanjut hingga 8 April 2020 malam.
Fenomena Super Pink Moon diketahui telah dimulai sejak 7 April 2020, dan masih berlanjut hingga 8 April 2020 malam. (Instagram/@lapan_ri)

Berikut keterangan yang ditulis oleh akun Instagram resmi @lapan_ri, pada unggahannya Selasa (7/4/2020).

"Bulan Purnama Perigee Supermoon, dikenal juga sebagai Super Pink Moon, Sprouting Grass Moon, Growing Moon, dan Egg-Egg akan menjadi Bulan Purnama terbesar dan paling terang tahun ini,

Supermoon merah muda, kadang-kadang disebut bulan purnama Paskah, mengisi langit malam dengan cerah dan bercahaya untuk musim semi."

Noah Petro, Ilmuan dari NASA mengatakan peristiwa ini dapat dilihat dengan mata telanjang, bahkan dari rumah masing-masing.

"Anda tidak memerlukan peralatan mahal seperti teleskop atau perlengkapan lainnya, hanya langit yang cerah, dan mata yang jernih," kata Petro, dikutip dari usatoday.com, Selasa (7/4/2020).

Viral Orang Pakai Kostum T-rex saat Belanja di Mall, Ini Sosoknya, Orang Penting di Dunia Properti

Efek Isolasi Corona ke Penampakan Supermoon

Petro mengatakan dengan situasi adanya isolasi rumah karena Corona, hal tersebut akan berdampak positif terhadap pengamatan fenomena alam.

Nantinya fenomena supermoon akan lebih terlihat jelas karena langit yang cerah.

"Berkurangnya polusi menyebabkan langit menjadi lebih cerah di beberapa tempat," ujar Petro.

Fenomena Menarik di Bulan April

Selain Super Pink Moon, masih ada fenomena lain yang dapat disaksikan sepanjang bulan April.

Berdasarkan keterangan dari @lapan_ri, Senin (30/3/2020), masih ada dua fenomena alam langka yang terjadi di bulan April.

Dua fenomena tersebut adalah hujan meteor Lyrids, dan fenomena Bulan Baru.

Hujan Meteor Lyrids

Lyrids merupakan hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor per jamnya pada saat puncak.

Meteor tersebut diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/ 1861 G1 Thatcher yang ditemukan pada tahun 1861.

Peristiwa ini berlangsung setiap tahun mulai 16 hingga 25 April.

Fenomena Hujan Meteor Lyrids
Fenomena Hujan Meteor Lyrids (Instagram/@lapan_ri)

Lokasi paling ideal untuk mengamati fenomena ini dapat anda lakukan dari lokasi yang gelap selepas tengah malam.

Apabila Anda beruntung, untuk beberapa detik Anda akan dapat melihat jejak debu cerah yang dihasilkan oleh meteor.

Bulan Baru

Fenomena ini akan terjadi pada 23 April nanti.

Pada fenomena Bulan Baru, Bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari.

Fenomena Bulan Baru
Fenomena Bulan Baru (Instagram/@lapan_ri)

Nantinya Bulan tidak akan terlihat di langit ketika malam tiba.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB.

Anda dapat memanfaatkan fenomena Bulan Baru yang gelap, untuk mengamati benda-benda yang redup sepeti galaksi, dan gugusan bintang.

Sebab selama Bulan Baru berlangsung, cahaya bulan tidak akan mengganggu observasi galaksi.

 Cara Gadis Cilik di Lampung Barat Perangi Corona, Berpantun sambil Bermain Rebana, Videonya Viral

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BulanFenomena AlamSuper Pink MoonSupermoon
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved