Banjir di Jakarta
Tiga Perwakilan Warga Jakarta Mundur Gugat Class Action, Azas Tigor: Ada Tekanan dari Oknum
Tim Advokasi Hukum Korban Banjir Jakarta 2020, Azas Tigor Nainggolan, menyebutkan ada tekanan terhadap warga penggugat banjir.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Rencananya sidang akan digelar kembali pada Senin, 17 Februari 2020 mendatang.
Diduga Ada Unsur Politik
Sejumlah pihak menduga gugatan yang disampaikan warga Jakarta terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki muatan politik.
Gugatan tersebut disampaikan atas dasar adanya anggapan Anies Baswedan telah lalai mempersiapkan warganya menghadapi bencana banjir yang terjadi pada awal tahun 2020.
Awalnya, Ketua Umum Bamus Betawi, Abraham Lunggana yang akrab dikenal Haji Lulung, menyebutkan kinerja pemerintah sudah terintegrasi.
• Gugat Anies Baswedan, Tim Advokasi Korban Banjir DKI Singgung Kampanye Pilkada: Harusnya Sudah Fasih
"Kerja pemerintah itu terintegrasi," kata Haji Lulung dalam tayangan Rosi di KompasTV, Kamis (16/1/2020).
Oleh karena ada beberapa lembaga pemerintahan yang berkoordinasi menangani banjir, Haji Lulung berpendapat tidak adil jika hanya menggugat Anies Baswedan.
Menanggapi pernyataan Haji Lulung, Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta Azas Tigor Nainggolan menegaskan Gubernur DKI Jakarta lalai dalam mempersiapkan warganya.
"Yang kami gugat memang hanya Gubernur DKI Jakarta karena konteks harusnya dia mempersiapkan di daerahnya. Warganya supaya punya kesempatan mempersiapkan menghadapi (banjir)," kata Tigor dalam tayangan yang sama.
Ketika diminta menanggapi pernyataan Haji Lulung, Tigor menyebutkan koordinasi antarlembaga hanyalah persoalan teknis.
"Itu beda. Itu persoalan teknis. Kami bersama warga korban lebih mempersoalkan mana tanggung jawab mempersiapkan kami supaya kami lebih terlindungi," jelas Tigor.
"Saya setuju itu. Tapi yang digugat siapa?" tanya Haji Lulung.
"Kalau gubernur sendiri, aneh jadinya. Jadi ada sentimen, kemudian ada persoalan politik," lanjut Haji Lulung.

"Memang hanya (Anies Baswedan). Karena penanggung jawab wilayah siapa? Ini 'kan masalah pertanggungjawaban kerja di wilayah DKI Jakarta," jawab Tigor.
"Dalam konteks banjir 1 Januari kemarin, Gubernur Anies Baswedan tidak kerja. Kalau dia kerja melakukan early warning system, warga punya kesempatan mempersiapkan," tegas Tigor.