Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Minta Pemprov Evaluasi Diri, Ahli Tata Kota Ungkap Penyebab Banjir DKI: Masalahnya Bertumpuk-tumpuk

Ahli Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar mengimbau pemerintah DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi.

YouTube Talk Show tvOne
Ahli Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar dalam kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Ahli Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar mengimbau pemerintah DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi.

Hal itu berkaitan dengan banjir yang merendam wilayah sekitar Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020 lalu.

Dilansir TribunWow.com, Jehansyah Siregar menilai masalah di Jakarta sudah menumpuk.

Karena itu, pemerintah perlu segera memikirkan cara menyelesaikan masalah tersebut.

Revitalisasi Monas Beda dengan Desain Awal, Kemensetneg Minta Anies Baswedan Jelaskan 2 Hal Ini

Ungkit Ucapan Anies Baswedan soal Banjir, PDIP Imbau Gubernur Hentikan Kebohongan Revitalisasi Monas

Hal itu disampaikan Jehansyah Siregar melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020).

"Jadi menurut saya yang diperlukan sekarang ini pemerintah melakukan evaluasi secara total," ucap Jehansyah.

"Bagaimana membuat Jakarta lebih tahan terhadap bencana."

Menurut Jehansyah, seluruh warga memiliki hak untuk bisa tinggal di tempat yang baik dan aman.

Hal itu berlaku pula untuk warga Jakarta.

"Kita perhatikan lagi lah Pasal 28 A, setiap warga negara itu berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat," ujar Jehansyah.

"Ini hak warga yang harus dipenuhi pemerintah."

Lantas, Jehansyah pun menyinggung kemampuan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.

Ahli Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020).
Ahli Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Jehansyah Siregar dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Senin (3/2/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Jokowi Dinilai Berniat Gagalkan Anies Baswedan Maju 2024, Rocky Gerung Sebut PDIP Tak Punya Calon

Meskipun kualitas SDA DKI Jakarta sudah membaik dibandingkan sebelumnya, Jehansyah mengungkap masalah lain yang perlu segera dirampungkan.

"Dalam hal ini PUPR tadi bukan SDA saja, meskipun oke SDA sudah lebih baik sekarang," ucapnya.

"Tapi ada permukiman di sana, Cipta Karya namanya, ada penyediaan perumahan di PUPR."

Ia pun turut menyinggung permukiman warga di sekitar bantaran kali di Jakarta.

Menurutnya, keberadaan permukiman tersebut juga menjadi satu di antara penyebab banjir di Jakarta tak kunjung usai.

"Ini lah yang belum bekerja secara maksimal, bagaimana program penataan permukiman di sepanjang bantaran 13 kali di Jakarta itu," kata Jehansyah.

"Kalau ini semua ditata saya perkirakan ada lebih kurang 300 ribu keluarga akan terdampak."

Lebih lanjut, Jehansyah mengimbau pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah KI Jakarta yang sudah terlanjur bertumpuk-tumpuk.

"Dan ini hal yang harus disiapkan, jangan bilang 'Wah tidak realistis, masalah sudah terlalu berat'," ujar Jehansyah.

"Ya masalah memang sudah bertumpuk-tumpuk, berpuluh tahun masyarakat dibiarkan hidup di bantaran sungai," sambungnya.

Simak video berikut ini menit ke-10.50:

Kebohongan soal Revitalisasi Monas

Sempat jadi sorotan karena banjir, kini Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali tuai kritikan setelah adanya rencana revitalisasi Monas.

Meskipun dihentikan sementara, kebijakan Anies Baswedan yang ingin merevitalisasi Monas itu terus menuai kritikan.

Satu di antaranya dari Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gembong Warsono.

Pada kesempatan itu, Gembong Warsono mengkritik keras keinginan Anies Baswedan merevitalisasi Monas.

Jokowi Dinilai Berniat Gagalkan Anies Baswedan Maju 2024, Rocky Gerung Sebut PDIP Tak Punya Calon

Ia bahkan mengimbau Anies Baswedan untuk tak terus melakukan kebohongan publik.

Menurut Gembong, ada dua kesalahan yang dilakukan Pemerintah Provinso (Pemprov) DKI Jakarta.

"Ya yang pertama soal izinnya, yang kedua soal nebangin pohon itu," ucap Gembong.

Lantas, ia pun menyinggung pernyataan Anies Baswedan soal cara menanggulangi banjir.

Gembong menilai, revitalisasi Monas tak sesuai dengan pernyataan Anies Baswedan tersebut.

"Pak Anies kan selalu menyampaikan air yang yang turun dari atas itu kita tangkap lalu dimasukkan ke dalam perut bumi," ujar Gembong.

"Yang suruh nangkep siapa kalau pohonnya enggak ada?"

Terkait hal itu, ia pun mengimbau Anies Baswedan untuk tak terus membohongi rakyat Jakarta.

Menurutnya, tak masuk akal jika revitalisasi Monas dilakukan dengan memindahkan pohon-pohon besar di sana.

Bahas Kekurangan Anies Baswedan, Riza Patria: Susah, Ia Sosok Luar Biasa dengan Berbagai Kelebihan

"Enggak, jangan bohongi rakyat to, rakyat Jakarta itu sudah cerdas-cerdas kok," ucapnya.

"Anda bisa bayangkan memindahkan pohon sebesar itu di tempat lain memungkinkan enggak?"

Selain itu, Gembong juga menilai tak mungkin jika pohon besar di sekitar Monas bisa dipindah ke daerah lain.

"Saya ini orang kampung yang tahu pohon, pohon itu pakai akar tunggang," bebernya.

"Enggak mungkin bisa dipindahkan pohon sebesar itu."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
JakartaAnies BaswedanBanjir di JakartaInstitut Teknologi Bandung (ITB)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved