Kabar Ibu Kota
Dirut Trans Jakarta Baru Pernah Tersangkut Kasus Pidana, DPRD Kritik Uji Kelayakan Direksi BUMD
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mengkritik uji kelayakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Menanggapi kasus yang menimpanya, Donny menyebutkan kasus tersebut terjadi saat ia menjabat sebagai Direktur Operasional di PT Eka Sari Lorena Transport.
Pada saat itu, perusahaan transportasi itu melakukan pemalsuan dokumen untuk memudahkan statusnya menjadi perusahaan terbuka di bursa saham.
"Masalahnya adalah masalah pemalsuan dokumen negara yang dimasukan karena saat itu dokumen tidak ada untuk kelengkapan IPO (Initial Public Offering)," jelas Donny Saragih, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (27/1/2020).
Ia menegaskan kasus tersebut adalah masalah korporasi dan bukan masalahnya pribadi.
"Jadi masalah itu masalah korporasinya, bukan masalah saya sendiri. Itu terjadi saat saya jadi direktur di Lorena," kata Donny.
Seusai menggunakan dokumen palsu di bursa saham, perusahaan transportasi itu mendapat suntikan dana sebesar Rp 130 miliar.
Donny kemudian mengancam akan membeberkan praktik pemalsuan tersebut.
Untuk menghindari ancaman Donny, perusahaan menyamarkan tindakan pemalsuan menjadi kasus penipuan.
"Kalau diangkat, kantor akan terlihat jelek dan akan mengembalikan Rp 130 miliar itu," kata Donny.
"Itu dilakukan untuk menutupi masalah yang telah terjadi, yaitu pemalsuan dokumen negara. Makanya ujungnya itu kasus penipuan," tambahnya.
• Sudah Dikerjakan 84 Persen, Revitalisasi Monas Terancam Batal, Ini yang Jadi Alasannya
Setelah dinyatakan batal menjadi Dirut Trans Jakarta, Donny berdalih sudah terlebih dahulu mengundurkan diri.
Donny menyebutkan pengunduran dirinya sudah disampaikan kepada Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti.
"Saya kirim pesan ke Pak Amin bahwa saya resign. Dari tadi siang saya sudah mengundurkan diri," kata Donny.
Menurut Donny, ia secara sadar mengundurkan diri untuk menghormati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah mengangkatnya.
"Harus ada yang gentleman. Harus ada yang mengalah dan saya mengalah untuk kelangsungan dan kenyamanan daripada merusakan tatanan Pak Gubernur," jelasnya.
"Saya kan hormat. Pak Gubernur angkat saya, tiba-tiba dibuat seperti ini kan saya enggak enak sama beliau," tambah Donny.
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)