Kabar Ibu Kota
Cawagub DKI Tuai Polemik, Pendamping untuk Anies Baswedan Disebut Bisa Berpotensi Jadi Wapres
Pengamat Indo Barometer, M Qodari, turut mengomentari polemik pemilihan cawagub DKI Jakarta.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Indo Barometer, M Qodari, turut mengomentari polemik pemilihan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta.
Posisi tersebut memang telah kosong selama 1,5 tahun setelah ditinggalkan Sandiaga Uno untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Meskipun demikian, akhirnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra mengumumkan dua nama dari masing-masing partai.
• Tak Jawab Soal Keunggulannya sampai Diusung Jadi Cawagub DKI, Riza Patria: Tanya Sama PKS
Dilansir TribunWow.com, awalnya Qodari menyebutkan situasi kedua partai yang mengusung nama cawagub DKI Jakarta.
"Kedua partai tentunya punya ambisi untuk bisa menguasai kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan itu tidak salah," kata Qodari, dalam tayangan YouTube Sapa Indonesia Malam di KompasTV, Rabu (22/1/2020).
Qodari kemudian menjelaskan dua jabatan yang paling diincar di Indonesia, yakni jabatan presiden dan gubernur ibu kota.
"Saya pernah mengatakan ada dua jabatan yang paling seksi di Indonesia ini. Pertama, Presiden Republik Indonesia. Yang kedua, Gubernur DKI Jakarta," jelasnya.
"Nah, siapa Gubernur DKI Jakarta berikutnya, itu pasti yang paling berpotensi adalah wakil gubernur," lanjut Qodari.
Qodari menyebutkan wakil gubernur bahkan bisa langsung mengajukan diri menjadi calon wakil presiden, seperti yang dilakukan Sandiaga Uno.
Ia kemudian mengomentari cawagub yang diusung masing-masing partai, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
"Beliau berdua ini kalau salah satu terpilih Wakil Gubernur DKI Jakarta, kita boleh melihatnya sebagai salah satu calon di tingkat nasional juga," jelas Qodari.
"Jadi memang ini sebuah posisi yang sangat menarik, yang dianggap sangat strategis, sehingga kemudian tidak ada yang mau mengalah," lanjutnya.
• Diusung Dampingi Anies Baswedan di DKI, Nurmansjah Lubis: Kapan Lagi Tukang Kopi Jadi Wagub?
Qodari mengatakan penentuan cawagub untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bom waktu.
"Ini ibarat bom waktu, sebetulnya," katanya.
"Ketika PKS dengan Gerindra itu berencana untuk berkoalisi, maka semua aspek perbedaan yang mungkin timbul di antara keduanya disapu dulu ke bawah karpet, begitu," jelas Qodari.