Breaking News:

Banjir di Jakarta

Cerita Para Mantan Gubernur Jakarta Atasi Banjir, dari Nongkrong di Pintu Air sampai Menggusur Warga

Berbagai era pemerintahan provinsi DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi dampak banjir, ini cerita para mantan gubernurnya.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS/JB SURATNO
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. 

"Waktu 2007 awal, jelang jabatan berakhir, terjadi seperti ini. Sekilas ini masih di bawah 2007. Kalau dulu 70 persen wilayah Jakarta tenggelam. Kalau sekarang 'kan tidak sebanyak itu," kata Sutiyoso, dikutip dari Tribunnews, Kamis (17/1/2013).

Ia menyebutkan untuk mengatasi banjir rob, dapat digunakan giant wall sea.

Sutiyoso juga menyarankan agar dilakukan pembenahan drainase.

"Yang susah itu kiriman dari Selatan (Bogor-Depok). Dan yang selatan itu tidak terjangkau Gubernur DKI," kata Sutiyoso.

Didebat Azas Tigor soal Polemik Banjir DKI, Haji Lulung Justru Ancam akan Gugat Jokowi, Ada Apa?

Era Kepemimpinan Ahok

Ahok
Ahok (TRIBUNNEWS.COM)

Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Joko Widodo pada 2014 sampai 2017 juga melakukan berbagai upaya normalisasi Sungai Ciliwung.

Dikutip dari Tribunnews, normalisasi adalah upaya melebarkan sungai dengan cara menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai.

Bantaran sungai yang telah bersih dari permukiman warga itu kemudian dibetonisasi.

Warga yang semula tinggal di tepian kali dipindahkan ke rumah-rumah susun yang telah disiapkan Pemprov DKI Jakarta.

Selain normalisasi, ia berupaya memperbaiki pompa yang rusak.

Ahok juga pernah membuat fasilitas penampungan air seperti situ, waduk, embung, dan kanal.

"Pada program pembangunan prasarana dan sarana pengendali banjir telah dilaksanakan sejumlah kegiatan. Di antaranya pengembangan situ, waduk, embung dan kanal," jelas Ahok, 6 April 2015.

Pembebasan lahan di sejumlah wilayah dilakukan, seperti Waduk Kampung Rambutan, Waduk Kampung Rambutan 1, Sunter Hulu, Kanal Banjir Timur, Kali Pesanggrahan, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung dengan total 71.113 hektare.

Program berikutnya yang ia lakukan adalah membuat sumur resapan dan lubang biopori.

Total yang dibuat pada saat itu 272 sumur resapan dan 667.573 lubang biopori.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
Banjir di JakartaSutiyosoBasuki Tjahaja Purnama (Ahok)Anies BaswedanAli Sadikin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved