Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Ferdinand Hutahean Sebut KPK Urung Geledah Kantor PDIP Hanya karena Diadang Sekuriti: Sangat Lucu
Ferdinand Hutahean mengaku prihatin melihat drama yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PDI Perjuangan (PDIP).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean mengaku prihatin melihat drama yang terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PDI Perjuangan (PDIP).
Diketahui, KPK gagal melakukan penggeledahan di Kantor PDIP terkait kasus suap pergantian antar waktu (PAW) yang melibatkan politisi partai terkait, Harun Masiku, Kamis (9/1/2020).
Dilansir TribunWow.com, Ferdinand Hutahean terang-terangan menyebut kegagalan KPK melakukan penggeledahan itu disebabkan karena yang dihadapi adalah partai besar.
• Ungkit Undang-undang Baru, Haris Azhar Prediksikan Kinerja Pimpinan KPK: Kerjanya Cuma khotbah
• Kantor PDIP Gagal Digeledah, Abraham Samad Bantah KPK Ugal-ugalan: Ditonton Sabang sampai Merauke
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Selasa (14/1/2020).
Ferdinand mulanya mengungkapkan pendapatnya terkait drama antara KPK dan PDIP.
"Saya sangat sedih ya dan prihatin sekali atas sebuah drama yang terjadi," ucap Ferdinand.
"OTT terhadap Wahyu Setiawan dan kawan-kawannya."
Menurutnya, kini publik justrui dipertontonkan pertikaian antara lembaga negara dan partai politik penguasa itu.
"Yang kemudian kita disuguhi tontonan dan publik Indonesia disuguhi tontonan yang sangat tidak enak betul," ujar Ferdinand.
Bahkan, Ferdinand menganggap pemberantasan korupsi oleh KPK kini tampak lucu.
"Ini menjadi sebuah proses penegakan hukum pemberantasan korupsi yang menjadi sangat lucu," kata Ferdinand.
"Saya baca beritanya enggak ketawa kok bang," sahut sang presenter.
"Saya ketawa sambil nangis," jawab Ferdinand.

• KPK Tak Kunjung Geledah Kantor PDIP, Haris Azhar Lantang Sampaikan Kritikan: Itu Namanya Pelesiran
Ferdinand menyatakan, tim penyidik KPK yang hendak menggeledah Kantor PDIP diadang dengan alasan tak jelas.
"Ada penyidik KPK yang dibekali oleh surat tugas dan dilindungi oleh undang-undang melaksanakan tugasnya ternyata gagal hanya diadang oleh sekuriti partai politik," ucap Ferdinand.
Ia menambahkan, pengadangan terhadap KPK itu tampak tak masuk akal.