Iran Vs Amerika Serikat
Ekonom Ungkap Hubungan Tegang AS-Iran Bisa Buat Ekonomi Indonesia Memburuk: Daya Beli Tertekan
Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran semakin panas. Ekonom mengatakan hal itu bisa berakibat buruk pada ekonomi Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
Selat Hurmuz merupakan jalan keluar bagi Iran mengekspor minyak berbagai negara.
Meski demikian, kemungkinan kecil hal tersebut terjadi.
Pasalnya, sepanjang sejarah Selat Hurmuz tak pernah ditutup.
"Memang, kalau itu terjadi orang bayangkan Selat Hurmuz ditutup. Tapi itu belum pernah terjadi pengalaman seperti itu."
"Ekspor minyak Iran kan lewat situ keluar tapi dalam pengalaman sejarah itu belum pernah terjadi," ungkap Trias.
Jika Selat Hurmuz ditutup maka harga BBM di seluruh dunia akan naik.
Meski demikian, hal itu kecil terjadi apalagi Iran bukan satu-satunya pengguna Selat Hurmuz.
"Jika itu ditutup oleh Iran maka cadangan minyak dunia akan berkurang, harganya naik tapi itu kemungkinan kecil terjadi karena belum pernah terjadi."
"Tidak hanya Iran yang menggunakan Selat itu, negara lain akan lewat itu, Kuwait, Qatar juga menggunakan itu mereka tentu akan protes," jelas Trias.
• 50 Orang Lebih Meninggal Dunia karena Terinjak-injak saat Pemakaman Jenderal Iran Qasem Soleimani
Apalagi, Iran akan rugi tak bisa mengekspor minyaknya.
"Kalau itu dilakukan Iran, Iran sendiri akan rugi karena dia tidak bisa mengekspor juga," lanjutnya.
Lebih lanjut, Trias mengaku khawatir akan terjadi demo-demo di Indonesia terkait perang tersebut.
"Tapi saya khawatirkan kalau itu terjadi, paling demo-demo itu yang terjadi."
"Demo-demo mungkin karena Amerika lawan salah satu negara teluk," kata Trias.
Lantas, Trias mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang telah memberikan imbauan pada kedua negara itu.