Terkini Nasional
Pegiat Antikorupsi Saor Siagian Beri 3 Alasan Bukti Pemerintah Makin Lunak Berantas Korupsi
Pegiat Antikorupsi Saor Siagian memaparkan 3 alasan yang menurutnya mengindikasikan melunaknya sikap pemerintah perangi koruptor dan korupsi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia mengatakan korupsi memang kejahatan yang dianggap serius dan diperangi oleh seluruh negara di dunia.
Kemudian Saor merasa miris melihat situasi pemberantasan korupsi di Indonesia, ia melihat Indonesia saat ini justru semakin lembek dalam perang melawan korupsi.
"Sekarang malah seperti di Indonesia sekarang ini diperlunak," ujar Saor.
Anggota DPR F-Golkar Melky Laka Lena yang juga turut menjadi narasumber dalam acara 'DUA ARAH', tak setuju dengan argumen yang dilontarkan oleh Saor.
Menurutnya penilaian Saor hanya merujuk kepada kasus-kasus di mana pemerintah memberikan keringanan hukuman.
Melky mengatakan banyak juga kasus di mana pemerintah menindak tegas narapidana kasus korupsi.
"Banyak kasus juga para koruptor ini dihukum, ukuran hukumannya itu memang berbeda-beda," jelas Melky.
• Grasi Jokowi Bukan Toleransi Korupsi, Praktisi Hukum Firman Wijaya Ungkap Maksud Pemberian Ampunan
Video dapat dilihat di menit 3.00
Alasan Jokowi Berikan Grasi untuk Annas Maamun
Presiden Jokowi baru saja mengabulkan permohonan grasi dari terpidana korupsi kasus alih fungsi lahan di Riau, Annas Maamun.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube KOMPASTV, Kamis (28/11/2019), Jokowi pun membeberkan alasan di balik pemberian grasi ini.
"Kenapa itu diberikan? Karena dari pertimbangan MA (Mahkamah Agung) seperti itu, pertimbangan dari Menko Polhukam juga seperti itu," beber Jokowi seusai melepas kontingen SEA Games 2019 di Istana Bogor, Rabu (27/11/2019).
• Soal Grasi Presiden ke Annas Maamun, Politisi PDIP I Wayan Sudirta: Pasti Ada Sesuatu yang Istimewa
Tak hanya itu, ada alasan lain yang menjadi pertimbangan presiden dalam pemberian grasi ini.
"Memang dari sisi kemanusiaan memang umurnya juga sudah uzur dan sakit sakitan terus. Sehingga, dari kacamata kemanusiaan itu diberikan," kata Jokowi.
Saat ditanya mengenai komitmen pemberantasan korupsi yang nantinya akan dikhawatirkan oleh masyarakat, Jokowi mengatakan grasi hanya diberikan sesekali.