Isu Radikalisme
Soal Radikalisme, Pihak PKS Sindir Pejabat Baru Berapa Hari Bikin Gaduh: Butuh Anggaran Kita Bantu
Politisi PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi turut mengomentari soal isu radikalisme yang tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi turut mengomentari soal isu radikalisme yang tengah ramai diperbincangkan.
Aboe Bakar Al-Habsyi memprotes pejabat yang mengeluarkan kebijakan hingga membuat pro kontra di masyarakat, seperti wacana pelarangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di lingkungan institusi negara.
Aboe Bakar Al-Habsyi mengingatkan pejabat agar paham Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) masing-masing.
• Keras, Politisi PKS Bongkar Siapa Pelaku Radikalisme di Indonesia saat Hadir di ILC: Jangan Ditutupi
"Eh tolong nih para pejabat-pejabat tau tupoksilah tau ngerti lah, baru beberapa hari sudah bikin gaduh gimana sih," kata Aboe Bakar dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (6/10/2019).
Sehingga, ia meminta agar pejabat-pejabat yang dimaksud untuk tidak menciptakan wacana-wacana yang menimbulkan kontroversi.
"Bikinlah kelembutan, umat bikin kesejukkan. Bukan kegaduhan, kasih tupoksinya," kata dia.
Menurut Aboe Bakar, biarlan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang mengatasi masalah terkait radikalisme di Indonesia.
"Kalau masalah radikal kasih tuh BNPT, clear nggak?," ucap Aboe Bakar.
Bahkan, mantan Anggota DPR ini tak segan pihaknya akan memberikan bantuan anggaran demi menindak terorisme.
"Kalau butuh anggaran kita bantu, kan clear jadinya."
"Sebab undang-undangnya kita yang buat juga, undang-undang terorisme di BNPT kita juga yang bantu di Komisi III, ini mitra kita," papar dia.
Kemudian, ia menyindir para pejabat yang menciptakan wacana pelarangan cadar dan celana cingkrang jangan membuat kebijakan di luar kuasanya.
"Jadi cukup jelas, kalau memang sampai begini janganlah sampai para pejabat offiside dengan tugasnya," ujarnya.
• Sebelum Bahas Tema, Sudjiwo Tedjo Berani Protes pada Karni Ilyas soal Ini di Depan Ketua Umum ILC
Aboe Bakar lantas berharap agar setiap orang bisa memahami makna radikal yang sesungguhnya.
Termasuk penggunaaan pakaian yang termasuk hak asasi manusia.