Isu Radikalisme
Soal Radikalisme, Pihak PKS Sindir Pejabat Baru Berapa Hari Bikin Gaduh: Butuh Anggaran Kita Bantu
Politisi PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi turut mengomentari soal isu radikalisme yang tengah ramai diperbincangkan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jadi Bang Karni saya berpikir moga-moga tema ini membawa kesejukan bagi kita dan memahami makna radikal."
"Sehingga kita tahu bahwa hak asasi manusia itu juga harus mendapat perhatian dan jangan melanggar konstitusi," tegas Aboe Bakar.
Kemudian, ia berharap agar pemerintahan Presiden Joko Widodo di awal periode berjalan dengan lancar dan bukan kegaduhan.
"Semoga di awal di bulan-bulan pertama Pak Jokowi memimpin ini ketemu dengan kesujukan bukan kegaduhan," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Aboe Bakar juga mengungkapkan siapa sesungguhnya pelaku radikalisme di Indonesia itu.
Mulanya, Aboe Bakar menyinggung definisi radikal menurut Komjen Alius.
• Sudjiwo Tedjo Sebut Orang Harus Berpikir Radikal, Singung Karni Ilyas yang Selalu Berdiri di ILC

Menurut keterangan Komjen Alius yang disebutkan oleh Aboe ada tiga definisi radikalisme.
"Komjen Alius menterjemahkan ada radikal itu ada tiga, pertama intoleransi, anti Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan anti Pancasila. Itu yang beliau katakan," jelas Aboe Bakar.
Kemudian, Mantan Anggota DPR RI ini mengunkapkan siapa sesungguhnya pelaku radikal di Indonesia.
Ia menyebut PKI yang telah menculik dan membunuh para jenderal puluhan tahun yang lalu.
"Jadi itu yang dikatakan radikal, yang jelas yang dikatakan radikal di Indonesia , yang sudah pasti terbukti memberontak dan akan mengganti Pancasila ya PKI. Ya itu yang disebut radikal mestinya," tegasnya.
Sehingga, ia meminta agar masyarakat jangan melupakan kejadian tersebut.
"Itu ya pasti, artinya mereka sudah terbukti menculik para jenderal, membunuh para jenderal dan saya pikir sejarah jangan ditutupin dan jangan dilupakan," kata Aboe Bakar.
Lihat videonya mulai menit ke-15:17:
Mahfud MD Ungkap Langkah Pemerintah Tangani Radikalisme