Polemik APBD DKI 2020
Dua Pejabat DKI Mundur, PDIP Duga karena Tekanan dari Atasan: Kenapa Tak Selesaikan Peperangan?
Gembong Warsono, menyayangkan pengunduran diri dua pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tengah pembahasan rancangan APBD DKI 2020.
Editor: Lailatun Niqmah
Sejumah usulan anggaran yang janggal itu antara lain anggaran Rp 5 miliar untuk 5 influencer, anggaran lem aibon sebesar Rp 82,8 miliar, pembangunan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, pembelian bolpoin Rp 124 miliar, dan pembelian komputer Rp 121 miliar.
Edy Junaedi mengundurkan diri dari jabatannya sejak Kamis lalu.
• Soal Polemik APBD DKI Jakarta 2020, Djarot Saiful Hidayat: Bukan Semata Kesalahan Pak Anies
"Per tanggal 31 semalam dia mengundurkan diri," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir saat dikonfirmasi, kemarin.
Pengunduran diri Edy kemudian disusul Sri Mahendra sebagai Kepala Bappeda DKI Jakarta.
Bappeda sendiri punya peran vital karena bertugas mengoordinasikan seluruh dokumen rancangan anggaran.
"Seperti kita ketahui, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan tentunya kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri," ujar Mahendra, kemarin.
(Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fraksi PDIP Duga, 2 Pejabat DKI Mundur karena Tekanan Atasan"