Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Demo Tolak UU KPK Hasil Revisi Bubar, Ketua BEM Akui Sempat Ditawari Uang hingga Didatangi Polisi
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengaku sempat mendapat tawaran sejumlah uang untuk membatalkan aksi demontrasi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWWOW.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengaku sempat mendapat tawaran sejumlah uang untuk membatalkan aksi demontrasi.
Seperti diketahui, BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Ketua BEM UNJ Abdul Basit menyebut tak hanya pihaknya yang mendapat tawaran tersebut, namun hampir semua anggota BEM SI, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019).
• Sebut Pelantikan Presiden sebagai Momentum Internasional, Polri Imbau untuk Tak Adakan Demo Anarki
• Jelang Pelantikan Presiden-Wapres Jokowi-Maruf, Polri: Kami Tidak akan Terbitkan Izin Aksi Demo
Abdul Basit menyebut uang yang ditawarkan padanya berjumlah sangat banyak.
"Kalau untuk itu (ditawari uang) banyak banget mas, terkait dengan menjanjikan sesuatu lah untuk kita tidak aksi (demo)," ucap Abdul Basit, Kamis (17/10/2019).
Namun, Abdul Basit enggan menyebut siapa oknum yang berusaha menghentikan aksi unjuk rasa itu.
Menurutnya, oknum tersebut tak hanya menawarkan sejumlah uang padanya, namun juga pada Ketua BEM universitas lain.
"(Tawaran uang) minggu-minggu ini. Ketika ada isu mulai ada aksi di tanggal 20 Oktober 2019," tutur Abdul Basit.
Ia menyebut menolak tawaran uang tersebut dan tetap konsisten untuk tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara.
"Tapi kami konsisten, tujuan kami untuk memperlihatkan bahwa kami tidak sama sekali ditunggangi," ucap Abdul Basit menambahkan.
Sementara itu, aksi unjuk rasa mahasiswa berlangsung sejak pukul 13.45 WIB dan berakhir pukul 16.15 WIB.
Saat aksi unjuk rasa, seorang orator menyebut terdapat oknum polisi yang mendatangi rumah Ketua BEM Universitas Pembangunan Nasional (UPN).
Oknum polisi itu mendatangi rumah Ketua BEM UPN sebelum aksi unjuk rasa.
"Yang lebih parahnya di UPN mungkin. Baru pertama kalinya, ada polisi yang datang sampai ke rumah ketua BEM," ucap seorang orator berjaket almamater hijau di atas mobil komando.