Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Menggebu-gebu Jelaskan Alasan Ingin Perbaiki KPK, Najwa Shihab sampai 'Diabaikan' Fahri Hamzah
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah sempat mengabaikan pertanyaan dari pemimpin acara 'Mata Najwa', yakni Najwa Shihab.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menanggapi pernyataan Fahri Hamzah, Haris Azhar memang membenarkan bahwa pemberantasan korupsi bisa selesai dalam lima tahun.
Namun, yang perlu diingat bahwa KPK bisa menyelesaikan masalah dalam lima tahun asal lembaga independen tersebut diperkuat dengan adanya dukungan dari pemerintah maupun DPR.
• Pelajar Ikut Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK di DPR, Benar Peduli atau Sekadar Eksistensi?
"Bener kalau lima tahun dia bisa selesaikan memang bisa, kalau KPKnya diperkuat, kalau KPK nya diperlemah lima puluh tahun lagi enggak bakal selesai," tegas Haris Azhar.
Saat memberi pernyataan itu, sorak riuh tepuk tangan penonton terdengar.
Mereka setuju dengan apa yang dinyatakan Haris Azhar.

Sementara itu, Fahri Hamzah langsung melanjutkan argumennya.
Ia menilai sistem KPK memang harus diperbaiki.
"Justru kesalahannya itu ya kesalahan cara berpikirnya karena tidak berpikir sistem," ungkapnya.
Pria 47 tahun ini mengatakan, dirinya bertekad untuk menciptakan ekosistem pemberantasan korupsi yang transparan.
• Penjelasan KPK soal Beredarnya Foto Novel Baswedan di Bandara yang Dinarasikan Mau Jalan-jalan
"Tapi berpikir kelembagaan, saya itu pengertian saya tentang demokrasi adalah ekosistem antikorupsi."
"Tidak mungkin ada korupsi dalam demokrasi karena rakyatnya bebas, sistemnya terbuka, regulasinya transparan, birokrasinya transparan, bekerja dalam aquarium yang disaksikan oleh masyarakat, lalu ada leadership dipercayai oleh rakyat karena diakui reputasinya menurut saya itu adalah fast track menuju negara bebas korupsi," paparnya.
Lalu, Najwa Shihab terdengar ingin menanggapi pernyataan Fahri Hamzah.
"Oke dan berbalik Bang Fahri," ujar Najwa Shihab belum selesai.
Fahri Hamzah tampak menggebu mengungkap argumennya hingga mengabaikan Najwa Shihab dan tak ingin argumennya dipotong.
Ia kemudian kembali menyinggung soal demo reformasi pada 1998.