Izin FPI
Maman Imanulhaq Terdiam setelah Awit Mashuri Jawab Sindiran FPI yang Tak Dapat Apapun dari Pilpres
Maman Imanulhaq dibungkam oleh Kabid Penegakan Khilafah DPP ormas Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri setelah menyebut kasihan kepada FPI.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia mengatakan seorang pendiri FPI satu di antaranya telah ada di PBNU.
"Diamanatkan bahwa FPI tidak boleh menjadi partai. Tapi kalau FPI mau melahirkan partai itu di Munas tahun 2013 itu boleh melalui pengkajian yang mendalam.
Awit Mashuri meyakinkan bahwa FPI tak memusuhi pihak manapun termasuk NU, Muhammadiyah, maupun pemerintah.
"Musuh kami adalah kemaksiatan, kebhatilan dan kedzoliman," ujarnya ditepuk tangani penonton studio.
Lihat videonya di menit ke 3.25:
• Pembubaran FPI Diisukan Syarat Kepulangan Habib Rizieq, Mardani Ali Sera Beberkan Bantahan Berikut
FPI Ajukan Konsep Berpolitik
Awit Mashuri sebelumnya mengatakan bahwa Indonesia memiliki komponen berupa sosial dan politik.
"FPI ini kan salah satu komponen bangsa, Indonesia ini kan ada sosial, ada politik. Nah kalau FPI ikut berpolitik saya rasa ya wajar saja dan sah saja," ungkap Awit Mashuri.
Ia pun menyinggung bahwa politik FPI bukan politik nasi goreng maupun nasi uduk.
Diketahui politik nasi goreng disebut dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019).
Sedangkan politik nasi uduk atau nasi liwet disebut dalam pertemuan Prabowo Subianto dan adik Megawati, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri, Sabtu (27/7/2019).
"Kami tegaskan bahwa FPI ini politiknya bukan politik nasi goreng, bukan politik nasi uduk. Kami ini politik mengajukan konsep," jelas Awit Mashuri.
"Jadi kalau misalkan yang kami dukung kemarin mau makan nasi goreng, nasi kebuli, nasi uduk, enggak ada urusan enggak ada masalah. Kami FPI akan terus berjuang akan terus mengawal bangsa ini untuk tetap baik," ujarnya.
Berikut Rekam Jejak FPI berdasarkan AD/ART FPI:
Muhammad Rizieq bin Husein Shihab menjabat sebagai Imam Besar FPI seumur hidup berdasarkan Munas 2013.