Breaking News:

Kabar Tokoh

Kapolri Tito Karnavian Ceritakan Buron yang Ditangkap Menangis di Depannya dan Minta Ditembak

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengisahkan seorang buronan yang meminta untuk dibunuh dan meninggal bersamanya.

Capture YouTube Talkshow TvOne
Kapolri Tito Karnavian saat wawancara dengan Karni Ilyas 2017 lalu 

TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengisahkan seorang buronan yang meminta untuk ditembak.

Hal ini dikatakan Tito Karnavian saat menjalani wawancara dengan Pemimpin Redaksi tv One Karni Ilyas di tahun 2017 dan kembali diunggah melalui channel YouTube Talkshow tvOne, Selasa (18/6/2019).

Mulanya, Tito bercerita soal dirinya dan tim yang berhasil meringkus buron bom di Kedutaan Besar Australia tahun 2004 silam.

Pakar Hukum Sebut Kebijakan Jokowi yang Dipermasalahkan 02 Berbalik Logika: Kalau Tidak, Langgar UU

Tak Setujui Wacana Penempatan Napi Koruptor di Nusakambangan, Ini Kata Fadli Zon

KPU Sebut Bukti Link Berita Tim 02 Tidak Sah, Bambang Widjojanto: Mereka Tak Baca UU MK

"Saya pernah mengalami langsung pada waktu menangani kasus Bom Kedutaan Besar Australia itu yang menggunakan mobil boks terus meledak namanya Erik Gurun, kemudian kita telusuri siapa kelompoknya tertangkaplah dua orang di daerah Bogor," kata Tito Karnavian.

"Di sebuah kafe internet, internet kafe, Hasan, satu lagi Saiful."

"Nah kemudian kita tahu mereka berempat, 'mana lagi temanmu?'," tanya Tito saat melakukan penangkapan tersebut.

"'Teman saya masih ada dua pak', Iwan Rois yang sekarang (di) Nusa Kambangan dengan Sogir, dua-duanya sudah divonis hukuman mati tapi belum dieksekusi."

Tito lalu menceritakan penangkapan Iwan Rois dan Sogir yang bermula dari rumah kontrakan sempit di Bogor.

2 Pakar Hukum Satu Suara soal Kebijakan Anggaran Jokowi yang Dikeluhkan 02: Itu Keuntungan Petahana

Kronologi Bambang Widjojanto Potong Ucapan 01 dan Protes, Luhut Pangaribuan Sindir soal Hormat

Tolak Permintaan Penambahan Saksi dari Tim Hukum Prabowo-Sandiaga, Ini Alasan MK

"Boleh tanya pada dua orang itu, nah dua orang ini kemudian ada di satu gang di daerah Bogor, Darmaga enggak jauh dari ITB sana di belakang sana kemudian kita datangi tempat itu, rumahnya dalam gang dan kemudian di situ banyak sekali kontrakan-kontrakan sempit."

Saat itu diketahui kedunya membawa senjata dan bom ransel siap ledak.

"Kita tanya temannya yang tertangkap bawa senjata enggak mereka, bawa ada dua masing-masing satu, ada bom enggak? Bom ransel masing-masing satu," ujar Kapolri.

Saat itu Kapolri pun memutuskan tak melakukan penggerebekan dengan kontak senjata secara langsung.

Tim kepolisian menggunakan trik untuk memancing dua orang teroris tersebut keluar dari rumah kontrakannya.

Disebut Melanggar Asas Rahasia Pilpres oleh Kubu 02, Kubu 01: Cara Pandang yang Fatal dan Kebablasan

Pendapat Mahfud MD setelah Amati Sidang Kedua MK, Samakan Semua Pihak: Selalu Dramatis Ceritanya

Pengamat Sebut Kubu Prabowo-Sandi Tak Konsisten: Permohonan 02 Minta MK Jadi Mahkamah Kalkulator

"Kalau kita melakukan langsung masuk dengan cara biasa, ini akan tembak menembak, bom meledak ini masyarakat akan banyak korban di situ," ujar Tito.

"Sehingga kita gunakan trik mancing dia keluar, seolah-olah ada kecelakaan lalu lintas, dan mereka keluar, dan kita sudah siapkan 5 orang masing-masing orang tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan kaki kiri satu lagi untuk mengambil bom di ranselnya, begitu kemudian terpancing mereka keluar."

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kapolri Jenderal Polisi Tito KarnavianTito KarnaviantvOneKarni Ilyas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved