Terkini Daerah
Pengakuan Keluarga soal Awal Mula Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Tunjukkan Sikap Aneh
Pengakuan keluarga terduga pelaku bom bunuh diri di Kartasura, Senin (3/6/2019). Beberkan awal mula terduga pelaku berubah jadi aneh.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Rofik Asharudin (22) melakukan aksi bom bunuh diri di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019, di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) dini hari.
Terduga pelaku diduga terpapar paham radikal sejak lulus dari pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Diungkapkan oleh paman terduga pelaku, Hari, sebelum perubahan Rofik, terduga pelaku adalah sosok yang baik.
Ia juga suka bersosialisasi dengan warga sekitar.
Hanya saja, setelah pergi ke suatu tempat, Rofik diketahui langsung berubah.
Ia hanya menghabiskan waktu untuk berada di rumah dan jarang pergi keluar.
"Rofik itu ya hanya di rumah terus, paling hanya keluar main saja tidak pernah kemana-mana," kata Hari dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (4/6/2019).
• Banyak Warga Tak Bisa Ikut Open House, Jokowi Temui Masyarakat yang Antre di Monas
Dijelaskan oleh Hari, Rofik disebut pernah mengikuti sebuah acara di wilayah Ngemplak.
Acara tersebut sempat berpindah ke Kertonatan.
"Nah setelah ikut itu jadi tidak mau bergaul dengan tetangga, diajak pamannya pergi-pergi juga tidak mau," imbuh Hari.
Meski mengaku berubah menjadi sosok yang aneh, Rofik masih mau menjawab saat disapa terlebih dahulu.
"Tidak ada perubahan karena kalau disapa masih mau jawab, tidak yang lainnya," ujar Hari.
Sebelum insiden pengeboman, terduga pelaku juga disebut Hari hanya berdiam diri di rumah.
Tidak ada orang lain yang berkunjung atau Rofik bertemu dengan seseorang.
Menyinggung soal orangtua terduga pelaku, Hari menjelaskan bahwa kedua orangtua Rofik adalah sosok yang baik.