Tips Kesehatan
Berikut Jenis, Gejala, hingga Pengobatan Kanker Darah
Dijelaskan, ada 137 jenis kanker darah namun yang sering diidap banyak orang adalah leukimia, limfoma, dan myeloma.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
Cara Pengobatan Kanker Darah Berdasarkan Jenisnya
Berikut ini cara pengobatan jenis kanker darah leukimia, limfoma, dan multiple myeloma seperti dikutip dari Kompas.com.
1. Pengobatan Kanker Darah Leukimia
Dikutip dari Kompas.com, Chronic Myeloid Leukimia (CML) atau Leukimia Granulositik Kronis (LGK) merupakan jenis kanker darah yang bisa diatasi dengan minum obat, Rabu (23/9/2019).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Hematologi Onkologi Medik (SpPD-KHOM), Hilman Tadjoedin menjelaskan bahwa pasien leukimia harus mengkonsumsi obat seumur hidup.
"Setelah 18 bulan, makan obat harus benar setiap hari. Enggak ada istilah stop obat hingga saat ini. Minum obatnya seumur hidup," kata Hilman seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (13/2/2019).
Hilman juga menuturkan jika pasien tak patuh minum obat, dikhawatirkan akan terjadi resistensi.
"Kalau resistensi, obat yang diminum tidak memberikan respons yang optimal. Jadi pengobatan itu bisa dibilang sia-sia," paparnya.
Lantas, Hilman menjelaskan jenis obat yang digunakan di seluruh dunia untuk mengobati kanker darah leukimia.
"Imatinib, Nilotinib yang ada di Indonesia. Kalau orang barat punya Dasatinib, Nilotinib, Ponatinib. Ponatinib itu andalan di masyarakat dunia karena bisa mengobati mutasi paling bandel," ungkap Hilman.
Selain itu, Hilam mengungkapkan pilihan lain pengobatan tersebut yaitu dengan transplantasi atau cangkok sumsum tulang.
Menurutnya, hal itu lebih efektif pada pasien kanker darah leukimia di usia muda.
• SBY Ungkap Doa yang Ia Panjatkan Sesaat sebelum Ani Yudhoyono Hembuskan Napas Terakhirnya
2. Pengobatan Kanker Darah Limfoma
Prof. Rummel MJ,MD, PhD dari Jerman menjelaskan pengobatan kanker darah limfoma dapat menggunakan jenis obat antitumor bendamustine yang kini telah diproduksi di Indonesia.
"Sebagian besar kanker limfoma non-hodgin menyerang sel-B, angkanya mencapai 90 persen," ucap Rummel seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (29/1/2019).