Terkini Nasional
Rencana Pembunuhan di Balik Aksi 22 Mei, Polisi Sebut Pembunuh Bayaran Telah Intai Kediaman Target
Polisi ungkap rencana pembunuhan terhadap sejumlah tokoh nasional di balik terungkapnya terduga pelaku kepemilikan senjata api terkait rusuh 22 Mei.
Editor: Astini Mega Sari
Masih di bulan April, sejumlah tersangka juga menerima perintah dari tersangka AZ untuk membunuh seorang pimpinan lembaga survei.
"Dan tersangka tersebut sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut, diperintahkan untuk mengeksekusi dan tersangka tersebut, IR, sudah mendapat uang sebesar Rp 5 juta," paparnya.
Pada 21 Mei, tersangka HK dengan membawa satu senpi serta tim turun bercampur dengan massa aksi.
• Reaksi Wiranto Masuk Daftar 4 Tokoh yang akan Dibunuh Perusuh 22 Mei dengan Bayaran Rp 150 Juta
Apakah ada kelompok lain yang 'menunggangi' demo 21-22 Mei?
"Kita tidak tahu, kelompok-kelompok lain yang sudah lolos (dalam unjuk rasa 21-22 Mei)," kata Iqbal.
Menurutnya, keberadaan kelompok yang baru saja diungkapkan ini, berbeda dengan kelompok lain yang juga diduga terlibat penggunaan senjata api seperti diungkapkan Kapolri dan Menkopolhukam pekan lalu.
"Fakta hukumnya beda, tersangka beda dan senpinya beda. Jadi sudah ada dua kelompok (berbeda) yang sudah terdeintifikasi," tambahnya.
Sebelumnya, kepolisian mengungkap dugaan keterlibatan pensiunan jenderal yang diduga terlibat pengiriman senjata untuk demonstrasi 22 Mei.
Sebelumnya, polisi juga menangkap sejumlah orang terkait sebuah organisasi yang disebut pernah mendukung ISIS.
Mereka dilaporkan terlibat dalam unjuk rasa yang berlanjut menjadi kerusuhan tersebut.
• Jawaban Ali Ngabalin saat Ditanya Apakah Polisi Berani Ungkap Dalang Aksi 22 Mei secara Gamblang
Apakah senjata ilegal itu 'digunakan' saat rusuh 21-22 Mei?
Ketika ditanya wartawan apakah sebagian tersangka sudah menggunakan senjata ilegal itu saat kerusuhan 21-22 Mei, Iqbal mengatakan: "Itu belum bisa dijawab, investigasi masih berjalan."
Tim penyelidik kepolisian juga masih mendalami peran dan keterlibatan seseorang yang diduga sebagai pimpinan kelompok tersebut.
"Kita akan lakukan proses hukum secara tegas, siapapun yang berada di belakang aksi ini," ujar Iqbal.
"Mungkin saja, dari yang sudah ditangkap, akan naik lagi, naik lagi (tersangka utamanya)." (BBC Indonesia)
WOW TODAY: