Terkini Nasional
Reaksi Wiranto Masuk Daftar 4 Tokoh yang akan Dibunuh Perusuh 22 Mei dengan Bayaran Rp 150 Juta
Begini reaksi Wiranto, saat Kapolri Tito Karnavian jelaskan nama Wiranto masuk dalam daftar 4 tokoh yang jadi sasaran pembunuh bayaran 22 Mei.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan siapa saja 4 tokoh yang masuk dalam target pembunuhan perusuh aksi massa Rabu (22/5/2019) di Jakarta.
Dari empat nama tokoh tersebut, nama Menteri Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto masuk ke dalam daftar tokoh yang akan dibunuh.
Mengetahui dirinya menjadi sasaran perusuh 22 Mei yang dibayar Rp 150 juta tersebut, Wiranto tampak santai memberi tanggapan.
Dikutip dari channel YouTube Metrotvnews, Selasa (28/5/2019), awalnya Kapolri Tito Karnavian membeberkan pada awak media, dari mana kepolisian mendapatkan daftar empat nama tokoh yang hendak dibunuh tersebut.
"Dasar kami sebenarnya adalah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ya, berita acara itu resmi ya, hasil pemeriksaan terhadap tersangka yang sudah kita tangkap," jelas Tito.
"Jadi bukan berdasarkan informasi intelejen ya, berbeda, ini pemeriksaan resmi, itu mereka (pelaku) menyampaikan nama," tambah Tito.
• Tito Karnavian Beberkan 4 Nama Pejabat yang Jadi Target Pembunuhan, dari Wiranto hingga Luhut
Setelahnya, Tito mengungkapkan nama Wiranto, masuk daftar tokoh yang akan dibunuh perusuh 22 Mei tersebut.
"Benar satu adalah Pak Wiranto," jelas Tito Karnavian tegas.
Sambil menyebut nama Wiranto, Tito tampak menunjukkan senyum lantaran Wiranto tepat ada di sampingnya.
Memberikan respon, Wiranto tampak mengangguk santai sambil berkomentar.
"Iya saya," ucap Wiranto pelan.

Sontak jawaban Wiranto tersebut membuat Tito Karnavian dan sejumlah awak media tertawa terbahak.
Tak menunjukkan respon khawatir sedikitpun, Wiranto justru santai menanggapi dirinya menjadi sasaran pembunuhan.
Setelah momen tersebut, Tito lantas melanjutkan tokoh lain yang menjadi sasaran perusuh 22 Mei.
"Yang kedua adalah Pak Luhut (Binsar Pandjaitan), Menkomaritim," jelas Tito.