Terkini Daerah
Terbukti Sugeng Tak Bunuh Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang, Asal Usul Tulisan Wasiat Terungkap
Hasil autopsi kepolisian menemukan fakta baru bahwa wanita korban mutilasi di Malang tidak dibunuh oleh terduga pelaku. Ini penyebab kematiannya
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
"(Mengeluh soal kemaluannya) loro mas loro (sakit mas, sakit)," kata Sugeng menceritakan.
Ia juga menjelaskan bahwa ia memutilasi korban lantaran permintan korban sendiri.
"Sing ngongkon larena niku, 'aku wis rakuat mas, mending panjenengan pateni yo mati' (dia yang minta, 'aku sudah tidak kuat mas, mending kamu bunuh biar mati," kata Sugeng.
Dijelaskan oleh Sugeng, ia mengakui telah memutilasi korban, namun ia tidak membunuh korban lantar korban sudah meninggal dunia terlebih dahulu.
"Sakwontene ngangge gunting, wong niku mpun sedo, mpun mati, jalukane larena (seadanya pakai gunting, orang itu korban sudah meninggal, jadi permintaan korban)," jelas Sugeng.
• Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Mutilasi di Malang, Bermula Niat Iseng Polisi Panggil Sugeng
Identitas Korban Masih Misteri
Dikutip dari Kompas.com, sampai saat ini identitas korban masih menjadi misteri.
Untuk itu, dalam pengungkapakan identitas korban, kepolisian membuat sketsa wajah dari potongan kepala korban yang dimutilasi ini.
"Melalui sketsa ini kami berharap dapat membantu mengungkap identitas korban," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri Rabu (15/5/2019).
"Siapa tahu ada keluarga, kerabat atau orang yang mengenali korban melalui sketsa ini," imbuhnya.
Kondisi korban yang sudah membusuk, membuat proses autopsi mengalami kesulitan.
Jari korban yang sudah membusuk juga membuat identitas korban lama untuk diketahui.
"Tangannya sudah diambil sidik jari namun karena kaku mayat jadi belum bisa diambil," katanya.
Informasi singkat yang didapatkan oleh kepolisian dari Sugeng, korban sempat mengaku pada Sugeng bahwa ia adalah orang Maluku.
Sugeng diketahui baru bertemu dan mengenal korban sebelum mutilasi terjadi.