Terkini Daerah
Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Mayat Wanita Termutilasi di Malang, Bukan Korban Pembunuhan
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkap kondisi mayat wanita yang ditemukan tewas dimutilasi di Pasar Besar Kota Malang.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkap kondisi mayat wanita yang ditemukan tewas dimutilasi di Pasar Besar Kota Malang pada Selasa (14/5/2019).
Frans Barung Mangera menyebut, wanita tersebut bukanlah korban pembunuhan.
Setelah diidentifikasi oleh Dokter Forensik Polda Jatim, korban meninggal akibat sakit yang dideritanya.
• Sugeng Diduga Gangguan Jiwa lantaran Suka dengan Adiknya, Tetangga Tak Kaget saat Ia Jadi Tersangka
Frans Barung Mangera menyebut, perempuan itu mengidap suatu penyakit yang menyerang bagian organ paru-paru.
“Untuk sementara korban meninggal karena sakit paru-paru akut yang ini dibuktikan dengan hasil doktoral forensik,” katanya saat ditemui awakmedia di ruangnnya, Kamis (16/5/2019).
Belum diketahui jenis penyakit apa yang menyerang organ paru-paru perempuan tersebut.
Yang jelas, lanjut Barung, perempuan itu bukan meninggal karena dibunuh oleh si pelaku.
"Artinya di situ tidak ada pembunuhan sebagaimana yang kita dimaksud,” lanjutnya.
• Pernah Potong Lidah Pacar dan Diusir Warga, Ini Kata Tetangga Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang
Barung membenarkan, pelaku memang melakukan mutilasi terhadap tubuh mayat perempuan tanpa identitas itu.
Kendati demikiran, proses mutilasi itu ternyata dilakukan oleh si pelaku sekitar tiga hari, setelah si korban meninggal karena penyakitnya.
“Maka dari itu di lokasi tidak terdapat bekas darahnya lagi karena korban sudah meninggal 3 hari sebelumnya,” katanya.
Barung menerangkan, sejak awal pelaku bertemu korban dalam kondisi sakit.
“Keduanya (pelaku dan korban) adalah sama-sama tuna wisma. Mereka bertemu 3 hari sebelum si perempuan meninggal,” ucapnya.
Dalam kondisi yang lemah itu, lanjut Barung, korban dibawa oleh pelaku ke lantai dua eks Gedung Matahari Departemen Store Pasar Besar, Malang.
“Pelaku menungguin almarhum kemudian dia menulis surat di secarik kertas dan di tembok. Itu saat almarhum sudah meninggal dunia,” jelasnya.
• Bukan Membunuh, Ini Niat Awal Pelaku Mutilasi di Malang Ajak Korban ke Pasar Besar yang Lama Kosong