Pemilu 2019
Sebelum Meninggal karena Kelelahan, Petugas KPPS Ini Beri Pesan Terakhir soal Negara dan Rakyat
"Harus teliti, ini kan urusan negara. Ini urusan nasib rakyat ke depan," kata Mimin menirukan kata-kata suaminya saat terakhir kali berpesan.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Setelah itu, Jamal sempat dibawa ke Puskesmas Kecamatan Menteng untuk beristirahat. "Tiga jam tidur, setelah itu kerja lagi," katanya.
• Tanggapi Utusan Jokowi yang Ditolak, TKN: Saya Berharap Ada Sikap yang Bijak
"Pusing, lemas, darah tinggi"
Bagi Ketua PPK Menteng, Abdul Khohar, kantor kecamatan sudah seperti rumah kedua.
Kegiatan persiapan logistik, distribusi logistik, penghitungan suara, fungsi koordinasi hingga keamanan telah mengurangi jam tidurnya.
Hal ini berlangsung sejak 10 hari sebelum pemungutan suara, katanya.
"Tidurnya hanya satu hingga dua jam. Untuk tidur di kantor kecamatan itu situasional. Kita pakai alas bekas bilik suara KPU dengan bantal tempat coblosan KPU," ungkap Khohar kepada BBC News Indonesia, Rabu (24/04).
Dokter Puskesmas Kecamatan Menteng, Musdah Mulia, yang bertugas memeriksa petugas PPK mengungkapkan masalah kesehatan yang dikeluhkan rata-rata pusing, lemas, dan darah tinggi.
"Biasa kondisi seperti itu disebabkan masalah kecapekan atau kurang tidur, kurang istirahat. Paling tidak untuk mengimbangi kondisi-kondisi tersebut, sebaiknya minum multivitamin. Makan kalau bisa tetap sesuai dengan jadwalnya," kata Musdah Mulia usai memeriksa sejumlah petugas PPK Menteng. (BBC Indonesia)
WOW TODAY:
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul: Pesan terakhir petugas KPPS yang meninggal: 'Harus teliti, ini urusan nasib rakyat ke depan'