Breaking News:

Pemilu 2019

Sebelum Meninggal karena Kelelahan, Petugas KPPS Ini Beri Pesan Terakhir soal Negara dan Rakyat

"Harus teliti, ini kan urusan negara. Ini urusan nasib rakyat ke depan," kata Mimin menirukan kata-kata suaminya saat terakhir kali berpesan.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
tribunkaltim.co/christoper desmawangga
Jenazah Dany Faturrahman (41) diangkat warga sekitar guna dishalatkan sebelum dimakamkan di TPU Kenanga, jalan Sentosa, Samarinda, Kamis (18/4/2019). Petugas KPPS ini meninggal dunia setelah menunaikan tugasnya. (ILUSTRASI - FOTO TAK TERKAIT ISI BERITA) 

TRIBUNWOW.COM - Mimin Sumarni masih ingat betul pesan terakhir suaminya, Fery Yunus, sebelum menghembuskan napas terakhir satu hari setelah bekerja sebagai petugas KPPS di TPS 02 Menteng, Jakarta Pusat.

"Harus teliti, ini kan urusan negara. Ini urusan nasib rakyat ke depan," kata Mimin menirukan kata-kata suaminya saat terakhir kali berpesan kepada warga di TPS 02 Menteng saat pencoblosan 17 April lalu.

Perempuan berusia 47 tahun, mengatakan suaminya tak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelum akhirnya tutup usia.

"Cuma dia ada sakit gigi. Sudah 45 tahun, pasti sakit gigi karena bolong," katanya.

Yunus termasuk di antara 144 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal sejauh ini menurut Komisi Pemilihan Umum, KPU.

Sempat Diremehkan, Pengantar Galon Air di Sulawesi Tenggara Lolos Jadi Anggota DPRD, Ini Kisahnya

Petugas yang sakit mencapai 883 orang sampai Rabu (24/04) yang tersebar di 25 provinsi dan mereka diperkirakan meninggal karena kelelahan dan memiliki penyakit, menurut KPU.

Namun sejauh ini belum ada catatan medis terkait penyebab kematian para petugas.

Anggota KPU, Evi Novida Ginting mengatakan data kematian ini didapat dari laporan penyelenggara pemilu tingkat KPU kabupaten dan kota.

"Laporan dari kabupaten/kota menyampaikan ke provinsi. Dan provinsi menyampaikan kepada kita," kata Eva.

Yunus mengganti salah satu anggota KPPS yang sedang sakit pada hari pemilu itu. Yunus membantu istrinya, Mimin Sumarni yang bertugas sebagai ketua KPPS.

"Karena pas penghitungan sampai malam, mungkin kelelahannya di situ. Ada yang lihat dia pukul-pukul pinggang. Lelah," cerita Mimin.

Penghitungan suara di TPS itu selesai pukul 23.00 WIB dan Fery Yunus pulang ke rumah sekitar pukul 01.00 WIB setelah mengantar kotak suara ke kantor kecamatan.

Saat di rumah, Fery tak menunjukkan tanda-tanda sakit dan masih bercanda, cerita Mimin Sumarni.

"Sempat minta air teh hangat, ya sudah saya bawakan dua. Eh, kata dia, banyak banget. Ya, kan buat suamiku tercinta," tambahnya menirukan apa yang dia katakan kepada suaminya.

Anggota KPPS Diduga Ubah Perolehan Suara Caleg, Bawaslu Luwu Turun Tangan

"Tapi jam empat pagi membangunkan saya sambil bilang, kok sakit dada saya. Langsung bawa ke rumah sakit. Langsung ditangani, pasang rekam jantung, dokter bilang hasilnya serangan jantung. Saya tidak sangka diambil hari itu," kata Mimin sambil menyeka air matanya kepada Muhamad Irham yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Kelompok Penyelanggara Pemungutan Suara (KPPS)Pemilu 2019Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved