Pemilu 2019
Sebelum Meninggal karena Kelelahan, Petugas KPPS Ini Beri Pesan Terakhir soal Negara dan Rakyat
"Harus teliti, ini kan urusan negara. Ini urusan nasib rakyat ke depan," kata Mimin menirukan kata-kata suaminya saat terakhir kali berpesan.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kementerian Kesehatan mengeluarkan edaran bagi rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia untuk memberikan layanan kepada petugas KPPS dan PPK yang sakit.
Pemeriksaan kesehatan petugas
Dalam surat edaran, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Bambang Widodo, meminta fasilitas layanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya kepada KPPS dan PPK yang memerlukan layanan kesehatan.
"Prinsipnya untuk semua petugas yang terlibat pada pemilu," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya kepada BBC News Indonesia, Selasa (23/04).
Bambang melanjutkan, untuk pemeriksaan semua dilayani tanpa pungutan biaya.
"Untuk yang sakit dan kalau sampai memerlukan perawatan mengikuti peraturan yang berlaku. Tapi kalau di rumah sakit pemerintah akan kita bantu dan fasilitasi," katanya.
Saat ini, proses rekapitulasi tingkat kecamatan masih berlangsung dan rekapitulasi diberikan tenggat waktu 10 hari setelah pemungutan suara.
Di sela-sela rekapitulasi di Kantor Kecamatan Menteng, pada Rabu (24/04), petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) secara bergantian antre diperiksa petugas kesehatan.
• Kisahkan Prabowo yang Bisa Bicara dengan Hewan, Ajudan Pribadi Prabowo: Ada Gelombang Kebaikan
Jatuh dari motor
Salah seorang yang diperiksa adalah Erwin, yang tinggi darahnya di atas normal.
"Tensi saya tinggi walau pun saya tak punya riwayat (darah tinggi). Kata dokter saya kurang tidur. Lalu saya kena radang tenggorokan, sama kepala agak berat," kata Erwin.
Erwin mengungkapkan untuk proses rekapitulasi tingkat kecamatan ini dimulai sejak pukul 10.00 pagi dan selesai pukul tengah malam.
"Tapi di rumah tak bisa tidur. Pikiran PPK ini sampai rumah saya bawa-bawa. Sampai ini belum selesai, saya tidak bisa tidur tenang," katanya.
Petugas lain, Jamal yang sudah memiliki riwayat darah tinggi, sempat terjatuh dari motornya saat mendistribusikan kekurangan kotak suara di sejumlah TPS pada pemilu lalu.
"Sekitar setengah sembilan pagi. Jalanan masih sepi. Tiba-tiba kepala pusing, jatuh aja. Saat itu ditolong tukang ojek online," cerita Jamal.