Breaking News:

Terkini Daerah

Viral Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Murid SMA, KPPAD Usahakan Tak Beri Tindakan Hukum pada Pelaku

Kasus pengeroyokan yang terjadi kepada seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak, Kalimantan Barat menjadi bahan perbincangan warga.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Astini Mega Sari
Twitter/@haisasa_
Trending di Twiitter Tagar dukungan untuk siswi SMP yang jadi korban penganiayaan belasan siswi SMA di Pontianak 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pengeroyokan yang terjadi kepada seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat.

Pengeroyokan tersebut menjadi perhatian lantaran korban AU (14) dikeroyok oleh 12 murid yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya karena masalah asmara yang sebenarnya cukup sepele.

Terkait kasus pengeroyokan tersebut, pihak Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar angkat bicara.

Pihak KPPAD Kalbar menyebut bahwa pihaknya akan berusaha agar kasus yang melibatkan anak di bawah umur baik para pelaku maupun korban itu tak diperpanjang hingga ke ranah hukum.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pihak KPPAD melalui Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati, saat menggelar konferensi pers kepada para awak media pada Senin (8/4/2019).

Siswi SMP Dikeroyok Belasan Siswa SMA, Tagar #JusticeForAudrey Jadi Trending Topic di Twitter

Menurut pihak KPPAD, para pelaku serta para korban masih mendapatkan hak perlindungan menurut undang-undang Anak yang berlaku.

"Kami berusaha semaksimal mungkin, agar kasus ini jangan sampai ke ranah pengadilan."

"Anak-anak ini masih di bawah umur, sama sama memperoleh hak yang sama yaitu berhak di lindungi oleh undang undang nomor 35 tahun 2014," sebut Eka, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Selasa (9/4/2019).

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019). Seorang siswi SMP menjadi korban pengeroyokan diduga 12 siswi SMA beberapa hari lalu di Pontianak.
Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat, Eka Nurhayati Ishak (tengah) memberikan keterangan kepada awak media dalam konferensi pers di kantor KPPAD Kalbar, Jalan Da Hadi, Pontianak, Senin (8/4/2019). Seorang siswi SMP menjadi korban pengeroyokan diduga 12 siswi SMA beberapa hari lalu di Pontianak. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Pihak KPPAD Kalbar juga menyebutkan bahwa para anggotanya akan mencari jalan tengah agar kasus tersebut dapat diselesaikan.

KPPAD Kalbar juga telah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah para pelaku serta korban terkait masalah tersebut.

Gara-gara Komentar di Medsos, 12 Siswi SMA Keroyok Bocah SMP di Pontianak, Aksinya Viral di Twitter

Lebih lanjut, pihak KPPAD Kalbar juga mengingatkan untuk tidak menyebarkan serta memperlihatkan identitas dari para pelaku maupun korban.

Hal tersebut sesuai dengan undang undang SPPA nomor 11 tahun 2011, dan juga dilakukan agar tidak ada perundungan yang terjadi terhadap para pelaku yang masih di bawah umur tersebut.

Pihak KPPAD Kalbar juga menerangkan bahwa korban beserta ibunya telah mengadukan kejadian tersebut kepada KPPAD Kalbar pada Jumat (5/4/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Si korban ditendang, dipukul, diseret sampai kepalanya dibenturkan di aspal dan ada pengakuan bahwa perbuatan pelaku juga pada bagian vital korban," jelasnya.

Akibat kekerasan fisik yang dialaminya, korban bahkan sampai mengalami muntah kuning dan harus menjalani opname.

"Menurut pengakuan korban pelaku utama itu ada tiga, yang mana melakukan berinisial NE, TP, dan NZ."

"Ini semua anak SMA yang berada di Kota Pontianak . Sedangkan korban itu AU usia 14 tahun dari SMP di Kota Pontianak," tukasnya.

Kronologi Murid SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA di Pontianak, Dukungan untuk Korban Trending di Twitter

KPPAD Kalbar akan memberikan pendampingan untuk korban, berupa hipnoprana terapis dan akan menyusul fisikologklinis untuk pendampingan traumahealing nya.

"Untuk pelaku juga akan kami berikan pendampingan yang sama," tandasnya.

KPPAD Kalbar juga berharap agar pelaku tak sampai dikeluarkan dari sekolahnya.

Korban AU saat dikunjungi Wali Kota Pontianak.
Korban AU saat dikunjungi Wali Kota Pontianak. (Akun Twitter @syarifahmelinda)

Kronologi Pengeroyokan

AU menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh dua belas murid Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kejadian tersebut bermula ketika korban dan pelaku saling berbalas komentar di media sosial.

Komentar tersebut diketahui membahas mengenai hubungan asmara antara kakak sepupu korban dengan mantan dari satu di antara pelaku.

Fakta-fakta Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA, Bermula dari Saling Komentar di Medsos

Keterangan terkait kejadian tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD), Tumbur Manalu, saat ditemui pada Senin (8/4/2019).

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, pacar kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini," sebut Tumbur, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Selasa (9/4/2019).

Korban pada awalnya diminta untuk bertemu dengan para pelaku dengan dalih ada sesuatu yang hendak dibicarakan, hingga akhirnya ia dijemput oleh para pelaku.

AU yang menyetujui untuk bertemu, dijemput oleh para pelaku di kediamannya, hingga kemudian dibawa menuju Jalan Sulawesi.

Namun menurut keterangan pihak pihak KPPAD, sebenarnya AU bukanlah target utama dari peristiwa pengeroyokan tersebut.

Para pelaku sebenarnya justru mengincar kakak sepupu korban untuk diserang.

Siswi SMP Dicabuli 3 Pria yang Dikenal di Medsos, Korban Terpancing Status Facebook Pelaku

Akan tetapi lantaran AU kerap kali terlibat saling balas komentar di media sosial, pelaku akhirnya merencanakan pengeroyokan tersebut.

Ketika AU sampai di kawasan Jalan Sulawesi, kemudian ia diinterogasi oleh para pelaku.

Berdasarkan keterangan pihak KPPAD, dalang di balik peristiwa pengeroyokan tersebut sebenarnya hanya ada tiga, namun sisanya adalah rekan pelaku yang berniat untuk membantu.

Para pelaku tersebut diketahui berasal dari tiga sekolah yang berbeda di Pontianak.

"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," jelasnya.

Ternyata tak berhenti ketika di Jalan Sulawesi, korban lalu dibawa menuju Taman Akcaya.

Kerap Ajak Siswa Ikut Kegiatan Pramuka sampai Larut Malam, Pelatih Cabuli 11 Murid SMP di Banyumas

Di lokasi kejadian kedua itulah penganiayaan terhadap korban terjadi lebih parah dari sebelumnya.

Akibat pengeroyokan yang dialaminya itu, AU kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Korban harus menjalani pemeriksaan di bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui efek trauma dari pengeroyokan tersebut.

Pemeriksaan tersebut dijalani oleh korban di Unit Radiologi, di Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).

Dukungan untuk Korban dari Warganet

Twitter dihebohkan dengan adanya tagar #JusticeForAudrey yang menjadi trending topic nomor satu di Indonesia.

Tagar tersebut timbul atas keresahan masyarakat akan kasus pengeroyokan kepada AU (14), seorang siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pontianak, Kalimantan Barat.

Tagar #JusticeForAudrey sendiri dibuat sebagai dukungan dan doa untuk korban.

Diperkosa sang Ayah selama 1 Tahun, Siswi SMP di Sumsel Ini Mengadu ke Ibunya

 

Tak hanya meramaikan melalui tagar, dukungan terhadap AU juga diberikan melalui petisi yang dibentuk dalam laman change.org.

Dalam lima jam, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 455 ribu netizen.

Dukungan untuk kasus penganiayaan AU siswi SMP di Pontianak melalui petisi
Dukungan untuk kasus penganiayaan AU siswi SMP di Pontianak melalui petisi (Laman charge.org)

Tak hanya itu, warganet juga banyak yang mengunggah foto-foto terduga pelaku, belasan siswi SMA yang melakukan pengeroyokan tersebut.

Sampai Selasa (9/4/2019), pukul 14.30 WIB, dukungan untuk korban AU sudah dicuitkan oleh 100 ribu kali.

Trending di Twiitter Tagar dukungan untuk siswi SMP yang jadi korban penganiayaan belasan siswi SMA di Pontianak
Trending di Twiitter Tagar dukungan untuk siswi SMP yang jadi korban penganiayaan belasan siswi SMA di Pontianak (Twitter/@haisasa_)

Lihat video selengkapnya di sini:

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
PontianakPengeroyokanKalimantan Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved